Proyek Pengendalian Banjir Bengkulu Dipantau Menko IPK, Progres Fisik Hampir 43 Persen

(Beritadaerah-Bengkulu) Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan kunjungan kerja ke Kota Bengkulu pada Selasa (16/9/2025) untuk memantau langsung pembangunan proyek pengendalian banjir.

Upaya tersebut merupakan bagian dari langkah pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII dalam menekan risiko banjir yang kerap terjadi di wilayah Bengkulu.

Dalam tinjauan lapangan, Menko AHY menyampaikan bahwa banjir di Bengkulu dipicu oleh tiga faktor utama, yaitu meluapnya sungai, terbatasnya kolam retensi, serta tingginya sedimentasi. Ia menegaskan pentingnya percepatan pembangunan agar masyarakat segera mendapatkan perlindungan dari dampak banjir yang berulang setiap tahun.

Berdasarkan laporan BWS Sumatera VII, hingga pertengahan September 2025 progres fisik proyek sudah mencapai 42,78 persen sejak dimulai pada Maret lalu. Sejumlah pekerjaan prioritas telah berjalan, di antaranya normalisasi Sungai Serut dan drainase utama balai kota sepanjang 225 meter, pembangunan tanggul banjir sepanjang lebih dari 1.000 meter, serta pemasangan empat pompa baru dengan kapasitas meningkat dari 7,5 menjadi 15,5 meter kubik per detik.

Modernisasi sistem pintu air juga dilakukan, dari penggerak manual menjadi elektrik pada tujuh unit, ditambah pembangunan dua pintu *cross drain* baru.

Menko AHY menyampaikan apresiasinya kepada tim BWS Sumatera VII atas kerja keras dalam merealisasikan proyek tersebut. Menurutnya, keberlanjutan pembangunan menjadi kunci untuk menjaga keselamatan warga sekaligus melindungi aktivitas ekonomi di daerah.

Selain peninjauan lapangan, kunjungan kerja itu juga diisi dengan rapat evaluasi. Pertemuan tersebut dihadiri Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Wakil Gubernur Bengkulu H. Mian, Kepala BWS Sumatera VII Bengkulu Wiel Mushawiry Suryana, serta sejumlah pejabat Kemenko IPK termasuk Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria dan Tata Ruang Nazib Faisal, dan Staf Khusus Agust Jovan Latuconsina.