Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran: Pemerintah Siapkan Setengah Juta Pekerja Profesional untuk Pasar Global

(Beritadaerah-Jakarta) Pemerintah menegaskan komitmennya dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia di tingkat internasional. Dalam momentum satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) meluncurkan program pelatihan nasional bagi 500 ribu calon tenaga kerja terampil di berbagai sektor strategis.

Pelatihan tersebut akan mencakup bidang keahlian seperti pengelasan (welder), perawatan kesehatan, perhotelan, hingga keterampilan teknis khusus lainnya, yang menyesuaikan kebutuhan pasar kerja global.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Mukhtarudin, menjelaskan bahwa program berskala nasional ini merupakan tindak lanjut dari arah kebijakan Presiden Prabowo, termasuk hasil diplomasi bilateral dengan sejumlah negara yang membuka peluang besar bagi tenaga profesional asal Indonesia. Ia menuturkan bahwa KemenP2MI akan menjadi lembaga penggerak utama, bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, lembaga vokasi pemerintah dan swasta, serta perguruan tinggi, untuk memastikan lulusan pelatihan memiliki sertifikasi dan kesiapan penempatan yang terintegrasi.

Mukhtarudin menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar program ini berjalan efektif. Ia menyebut desain pelatihan akan berbasis pada kebutuhan nyata industri global, sehingga tenaga kerja Indonesia dapat langsung memenuhi permintaan pasar di negara mitra.

“Pemerintah berfokus pada pembentukan SDM yang tidak hanya terampil, tetapi juga mampu bersaing secara profesional di dunia kerja internasional,” ungkapnya.

Program ini termasuk dalam Program Strategis Nasional yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dengan total anggaran mencapai Rp8 triliun. Dana tersebut akan difokuskan pada proses pelatihan, sertifikasi, hingga pemberangkatan tenaga kerja ke luar negeri secara sistematis dan terukur.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa Presiden telah memberikan arahan untuk mempercepat pelatihan 500 ribu tenaga kerja di bidang pengelasan dan perhotelan. Menurutnya, langkah ini merupakan tindak lanjut langsung dari sejumlah pertemuan internasional Presiden Prabowo, yang menghasilkan peningkatan permintaan tenaga profesional dari Indonesia.

Airlangga menambahkan bahwa sejumlah negara mitra telah mengonfirmasi kebutuhan besar terhadap pekerja Indonesia di berbagai sektor. Pemerintah, kata dia, menyiapkan langkah strategis agar SDM Indonesia dapat memenuhi standar kompetensi dan etika kerja yang diakui secara global.

Inisiatif ini tidak hanya diarahkan untuk memperluas lapangan kerja, tetapi juga menjadi bagian dari diplomasi ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo–Gibran. Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi salah satu penyedia utama tenaga profesional di Asia dan Timur Tengah, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai eksportir tenaga ahli, bukan sekadar tenaga kasar.

Sinergi antara KemenP2MI, Kementerian Ketenagakerjaan, Kemenko Perekonomian, dan lembaga pendidikan vokasi diharapkan mampu mempercepat proses sertifikasi dan peningkatan keterampilan nasional. Melalui pelatihan terintegrasi, para peserta akan dibekali kompetensi internasional, kemampuan bahasa, serta pemahaman budaya kerja global.

Mukhtarudin menilai bahwa program ini bukan sekadar kegiatan pelatihan semata, melainkan transformasi ekosistem ketenagakerjaan nasional menuju pembentukan pekerja profesional yang berdaya saing tinggi.

Program tersebut juga menjadi bagian penting dari agenda pembangunan manusia unggul dalam RPJMN 2025–2029 serta langkah konkret menuju visi Indonesia Emas 2045. Dengan program ini, pemerintah berharap dapat mengoptimalkan potensi bonus demografi dan membuka akses tenaga kerja Indonesia untuk menembus pasar dunia.