(Beritadaerah – Nasional) Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa stok dan distribusi pupuk bersubsidi tetap aman meski ditemukan 2.039 kios nakal yang menjual pupuk di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kita sudah hitung semuanya. Puncak musim tanam akan berlangsung Desember–Januari, dan stok pupuk aman. Kios yang melanggar akan dicabut izinnya dan diganti dengan kios baru yang berizin resmi,” ujar Mentan Amran usai Rapat Koordinasi Tata Kelola Pupuk Subsidi di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (13/10).
Amran menegaskan, langkah tegas pemerintah justru akan memperkuat sistem distribusi agar lebih bersih dan berpihak kepada petani. Pemerintah menyiapkan 9,5 juta ton pupuk bersubsidi untuk tahun 2025, terdiri dari pupuk Urea dan NPK. Hingga Oktober 2025, realisasi distribusi telah mencapai 5,9 juta ton, menandakan penyaluran berjalan lancar.
“Stok pupuk kita aman, distribusi terkendali, dan pertanaman petani tidak akan terganggu. Pupuk akan sampai ke petani tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran,” tegasnya.
Amran juga menjelaskan bahwa mekanisme distribusi kini lebih sederhana dan cepat. “Dulu ada 12 kementerian, 38 gubernur, dan 514 bupati/wali kota yang harus paraf sebelum pupuk turun. Sekarang langsung: dari Kementan ke Pupuk Indonesia hingga ke petani. Hasilnya, pupuk cepat sampai dan petani lebih tenang,” jelasnya.
Terkait penertiban kios bermasalah, Amran menegaskan pengawasan akan diperkuat secara digital bersama Satgas Pangan dan aparat hukum. “Kita cabut izin 2.039 kios yang menjual di atas HET, bukan untuk menakuti, tapi menegakkan keadilan. Negara sudah memberi subsidi besar agar pupuk terjangkau, jadi tidak boleh ada yang mencari untung dari penderitaan petani,” ujarnya.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menambahkan pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan sanksi tegas, mulai dari penutupan sistem, pemasangan plakat, hingga pencabutan izin permanen bagi kios terbukti bersalah.
Ia memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tetap terkendali dengan capaian penebusan mencapai 5,95 juta ton atau 62,3% dari total alokasi nasional. “Penegakan hukum yang tegas membuat penyerapan pupuk naik 12 persen dan produksi beras meningkat 16 persen dibanding tahun lalu. Ini bukti kebijakan Kementan berjalan efektif,” tutur Rahmad.
Mentan Amran menutup dengan penegasan: “Petani adalah pahlawan pangan bangsa. Negara hadir untuk memastikan pupuk tersedia, harga terjangkau, dan petani sejahtera.”


