(Beritadaerah-Semarang) Pada pameran dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, pada 20-22 Agustus 2025, salah satu stan yang dikelola oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranada) Kabupaten Semarang telah menarik perhatian pengunjung.
Di stan tersebut, dipamerkan aneka produk UMKM yang dibuat dari bahan daur ulang, mulai dari suvenir, sandal, masker, dan lainnya. Bahkan produk-produk tersebut dibuat oleh siswa-siswi SMK yang menjadi binaan Deskranada Kabupaten Semarang.
Pameran dalam rangka HUT ke-80 Jawa Tengah ini, menampilkan berbagai produk khas daerah, mulai dari kuliner, produk karajinan, fesyen, dan sebagainya. Gerai-gerai pameran itu meliputi 30 gerai kampung halal dan BUMD, 35 gerai kampung Dekranasda Expo, 50 gerai kampung kuliner dan jamu, 77 gerai kampung program, 16 gerai kampung Nostalgia Era 70-an, 20 gerai kampung UMKM milenial Bank Jateng, dan 7 mobil pelayanan.
Salah seorang pengelola gerai Deskranada Kabupaten Semarang yang ditemui dalam pameran, Kokos mengatakan, beragam produk berbasis daur ulang itu diminati pasar global atau luar negeri. Mulai dari suvenir kecil, hingga olahan limbah bernilai jual tinggi.
“Ada yang harga kecilnya 5 dolar (AS), ada juga yang bisa laku 10 dolar (AS), suvenir kecil dengan ukuran ringan. Jadi yang penting adalah kreativitas dan kemasan,” jelas Kokos, Rabu (20/8).
Produk-produk yang dipamerkan di gerai itu juga memikat perhatian Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin dan istrinya untuk berkunjung. Tak ayal, Tak Yasin langsung memberikan apresiasi atas kreativitas yang dipamerkan di gerai tersebut.
“Keren kan modelnya, Produknya ini dijual dalam dolar. Modalnya hanya Rp30 ribu, tapi bisa dijual sampai 15 dolar. Bahkan minggu lalu sudah ada yang dipesan dari Amerika,” ujarnya.
Menurut sosok yang akrab disapa Gus Yasin ini, produk yang dipamerkan oleh Deskranada Kabupaten Semarang itu membuktikan, kreativitas anak muda bisa jadi modal besar untuk bersaing di pasar global.
“Harganya dianggap murah, jadi justru menarik. Produk yang sederhana dari kampung pun bisa diminati (mancanegara),” katanya.
Lebih jauh, Gus Yasin berharap pameran ini tak sekadar ajang jual beli, tapi juga ruang belajar bagi generasi muda yang terlibat.
“Ini bisa menjadi ruang belajar untuk anak-anak, sekaligus pengalaman berharga buat mereka. Anggap saja sebagai pembekalan sebelum terjun ke dunia kerja atau bisnis,” ucapnya.