Survei Ekonomi 100 hari
Presiden Prabowo Subianto memberikan pembekalan pada kegiatan rapat kerja dan retret Kabinet Merah Putih 2024-2029 di Ruang Makan Husein Taruna Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024). Dalam pembekalan tersebut Prabowo menyampaikan agar para Kabinet Merah Putih dan Utusan Presiden dapat melihat semangat, disiplin seorang prajurit yang siap berkorban jiwa dan raga untuk bangsa dan negara, sehingga para menteri siap untuk membela kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wpa.

Survei Ekonomi LPEM FEB UI 2025

(Beritadaerah-Kolom) Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) telah merilis hasil survei independennya terkait evaluasi 100 hari pertama pemerintahan saat ini. Survei ini dilakukan pada 14-24 Februari 2025 dan melibatkan 42 ahli ekonomi dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, institusi penelitian, sektor swasta, dan organisasi multinasional. Hasil survei menunjukkan bahwa meskipun terdapat berbagai tantangan ekonomi yang harus diatasi, ada juga peluang besar untuk pertumbuhan dan perbaikan kebijakan di masa mendatang. Dengan langkah-langkah yang strategis dan kerja sama antara sektor publik dan swasta, Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Kondisi Ekonomi Saat Ini

Menurut survei, 55% responden menilai kondisi ekonomi saat ini lebih menantang dibandingkan tiga bulan sebelumnya, dengan beberapa faktor eksternal dan domestik yang memengaruhi. Namun, meskipun masih ada tekanan, stabilitas ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan baik. Indikator-indikator ekonomi menunjukkan bahwa dengan kebijakan yang tepat, pemulihan dapat terjadi dalam waktu dekat. Kebijakan fiskal yang lebih responsif, peningkatan investasi, dan stimulus terhadap sektor produktif diharapkan dapat mempercepat pemulihan ini.

Selain itu, ekspektasi pertumbuhan ekonomi ke depan menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, masih ada peluang untuk mempercepat pertumbuhan. Sebanyak enam ahli memperkirakan pertumbuhan positif, sementara 23 lainnya menilai perlunya strategi tambahan untuk memastikan ekonomi tetap pada jalurnya. Dengan perencanaan yang matang dan kebijakan yang proaktif, Indonesia memiliki peluang besar untuk keluar dari tekanan ekonomi dan kembali ke jalur pertumbuhan yang stabil. Upaya peningkatan produktivitas di sektor manufaktur dan teknologi digital juga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.

Inflasi dan Pasar Tenaga Kerja

Sebagian besar ahli ekonomi dalam survei ini menilai bahwa tekanan inflasi saat ini relatif terkendali, dengan nilai rata-rata -0.24. Mayoritas responden (20 dari 42) memperkirakan inflasi akan meningkat dalam periode berikutnya, namun dengan pengelolaan kebijakan yang tepat, tekanan ini bisa diminimalisasi. Pemerintah memiliki kesempatan untuk meningkatkan stabilitas harga melalui berbagai kebijakan fiskal dan moneter yang lebih terarah. Selain itu, upaya penguatan ketahanan pangan dan energi dapat membantu menjaga stabilitas inflasi dalam jangka panjang.

Pasar tenaga kerja juga masih menghadapi tantangan, tetapi terdapat potensi untuk perbaikan. Sebanyak 28 responden menilai kondisi pasar tenaga kerja masih dapat ditingkatkan, dan dengan langkah-langkah strategis seperti peningkatan keterampilan tenaga kerja serta dukungan bagi UMKM dan industri kreatif, peluang penciptaan lapangan kerja berkualitas masih terbuka lebar. Digitalisasi dan inovasi di sektor industri juga dapat membantu memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Pemerintah dapat memanfaatkan momentum ini untuk mempercepat program pendidikan vokasional dan memperluas ekosistem startup berbasis teknologi yang dapat menyerap tenaga kerja muda.

Lingkungan Bisnis dan Kebijakan Ekonomi

Dunia usaha juga menghadapi tantangan, tetapi potensi perbaikan tetap ada. Sebanyak 24 ahli menilai lingkungan bisnis lebih sulit dibandingkan sebelumnya, tetapi masih ada sektor yang menunjukkan ketahanan, seperti ekonomi digital, pertanian berbasis teknologi, dan sektor ekspor. Dengan peningkatan insentif dan kebijakan yang lebih ramah investasi, Indonesia dapat menarik lebih banyak investor untuk mendorong pertumbuhan industri dan inovasi. Reformasi birokrasi dan percepatan perizinan usaha juga menjadi faktor penting dalam mendukung kelangsungan dan ekspansi bisnis di Indonesia.

Dalam hal kebijakan ekonomi, pemerintah memiliki peluang untuk meningkatkan efektivitas kebijakan fiskal guna menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan. Dengan menyesuaikan kebijakan perpajakan, memberikan insentif kepada sektor prioritas, dan memperkuat koordinasi antar-lembaga, Indonesia bisa meningkatkan daya saingnya di tingkat global. Sementara itu, kebijakan moneter yang lebih fleksibel juga dapat membantu menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Dengan pendekatan berbasis data dan kolaborasi dengan dunia usaha, kebijakan ekonomi dapat lebih adaptif dan efektif dalam menghadapi tantangan global.

Stabilitas Politik dan Upaya Pemberantasan Korupsi

Stabilitas politik masih menjadi perhatian utama, tetapi dengan dialog yang lebih inklusif serta komunikasi yang lebih efektif antara pemerintah dan masyarakat, kepercayaan publik dapat diperkuat. Dengan kerja sama antara berbagai pihak, stabilitas politik dapat dijaga dan menjadi landasan kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Meningkatkan partisipasi publik dalam perumusan kebijakan dan memperkuat lembaga demokrasi dapat menciptakan iklim politik yang lebih stabil dan mendukung pembangunan ekonomi jangka panjang.

Persepsi terhadap pemberantasan korupsi menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan. Dengan peningkatan transparansi, penegakan hukum yang lebih ketat, dan penguatan lembaga anti-korupsi, Indonesia dapat menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan bisnis yang lebih bersih dan efisien. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan investor serta mempercepat pertumbuhan ekonomi. Digitalisasi layanan publik dan penggunaan teknologi blockchain dalam administrasi pemerintahan juga dapat membantu mengurangi celah korupsi dan meningkatkan efisiensi birokrasi.

Evaluasi 100 Hari Pemerintahan

Secara keseluruhan, 100 hari pertama pemerintahan saat ini telah menunjukkan berbagai tantangan yang harus diatasi, tetapi juga membuka peluang bagi perbaikan kebijakan yang lebih efektif. Beberapa kebijakan yang telah dijalankan, seperti subsidi energi dan insentif untuk UMKM, menunjukkan dampak positif dalam mendorong daya beli masyarakat. Dengan penyempurnaan dan evaluasi yang lebih baik, pemerintah dapat terus meningkatkan efektivitas kebijakan-kebijakan ini. Mendorong diversifikasi ekonomi dan mempercepat proyek infrastruktur strategis juga dapat menjadi solusi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Komitmen terhadap inklusivitas dan pengurangan ketimpangan ekonomi perlu diperkuat melalui kebijakan yang lebih terarah, seperti perluasan akses pendidikan dan pelatihan vokasional, peningkatan infrastruktur digital, serta dukungan kepada sektor-sektor yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Reformasi institusional yang lebih cepat dan transparan juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Program sosial yang lebih efektif dan peningkatan akses layanan kesehatan juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Optimisme yang Didukung oleh Kebijakan yang Tepat

Hasil survei LPEM FEB UI menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan dalam kondisi ekonomi dan kebijakan yang ada, masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kebijakan yang lebih adaptif, reformasi yang lebih cepat, serta kerja sama yang lebih erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat membangun fondasi yang lebih kuat untuk masa depan ekonomi yang lebih cerah.

Pemerintah memiliki kesempatan untuk melakukan langkah-langkah strategis yang dapat meningkatkan kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia dan menciptakan pertumbuhan yang inklusif serta berkelanjutan. Dengan upaya kolektif, inovasi, dan keberanian untuk melakukan perubahan, Indonesia dapat menghadapi tantangan global dan tetap menjadi salah satu ekonomi yang tumbuh dengan stabil di kawasan Asia. Dengan memanfaatkan momentum yang ada, Indonesia dapat menjadi pemimpin ekonomi di kawasan dan memberikan kesejahteraan yang lebih luas bagi seluruh rakyatnya.