Kuliner Jambi

Kuliner Nusantara di Kota Jambi

(Beritadaerah-Kolom) Perjalanan kuliner saya selama seminggu di Kota Jambi benar-benar membawa pengalaman yang tak terlupakan. Dari pagi hingga malam, saya menyusuri berbagai tempat makan yang menawarkan cita rasa khas, mulai dari makanan tradisional hingga hidangan peranakan yang menggugah selera. Setiap hari, ada kejutan baru dalam setiap suapan yang saya nikmati, menjadikan perjalanan ini bukan hanya sekadar wisata kuliner, tetapi juga eksplorasi budaya.

Perjalanan saya dimulai dengan mencicipi Sate Padang di salah satu warung terkenal di Jambi. Aroma sate yang dibakar memenuhi udara, membuat saya semakin tidak sabar untuk mencicipinya. Begitu disajikan, sate yang berbalur kuah kental khas Padang ini langsung menggoda selera. Rasanya pedas, gurih, dan kaya rempah, berpadu sempurna dengan potongan ketupat yang lembut. Di sini juga tersedia pilihan bumbu kacang yang memberikan rasa gurih manis yang berbeda. Saya pun mencoba berbagai jenis daging yang tersedia, mulai dari daging sapi, lidah, hingga ayam. Tidak lupa, saya menambahkan sedikit bawang goreng untuk memberikan tekstur renyah yang makin memperkaya pengalaman makan saya.

Setelah puas menikmati sate, saya melanjutkan perjalanan kuliner ke sebuah tempat yang menyajikan Tekwan. Tekwan merupakan hidangan khas Palembang berupa sup ikan dengan campuran soun dan jamur kuping. Kuahnya yang bening namun penuh rasa, berpadu dengan bola-bola ikan yang lembut, benar-benar memberikan sensasi yang menyegarkan. Ditambah lagi dengan perasan jeruk kunci dan sedikit sambal, rasanya semakin segar dan menggigit. Hidangan ini sangat cocok untuk dinikmati saat cuaca sedikit mendung, memberikan kehangatan yang pas di perut.

Malam harinya, saya berkesempatan untuk makan malam di restoran Padang Basuo, salah satu tempat yang direkomendasikan oleh teman saya yang asli Jambi. Begitu masuk, saya langsung disambut dengan deretan lauk yang menggiurkan. Saya pun memesan rendang, dendeng balado, dan gulai tunjang. Setiap suapan membawa ledakan rasa rempah yang kaya dan menggugah selera. Saya terkejut dengan kelezatan dendeng balado di sini yang berbeda dari tempat lain. Dagingnya kering namun tetap empuk, dengan sensasi pedas yang membuat saya ingin terus menambah nasi. Di restoran ini, saya juga mencoba teh talua, teh khas Padang yang dicampur dengan kuning telur, memberikan sensasi unik yang berbeda dari teh pada umumnya.

Tidak hanya makanan Padang, saya juga mencoba Chinese food di Rumah Makan Aan. Tempat ini terkenal dengan hidangan peranakan yang autentik. Saya memesan kwetiau goreng, kwetiau siram, dan mie Jambi. Kwetiau gorengnya memiliki rasa yang gurih dengan tekstur yang kenyal, sementara kwetiau siramnya lembut dengan kuah kental yang kaya rasa. Mie Jambi yang saya coba memiliki kuah khas dengan rasa gurih yang unik. Saya benar-benar menikmati hidangan ini dan merasa seperti berada di tengah komunitas peranakan yang ramah. Tempat ini juga memiliki aneka jus segar yang berlimpah, mulai dari alpukat, timun, hingga campuran buah lainnya yang menyegarkan.

Selanjutnya, saya mampir ke BPK Tarigan, tempat yang terkenal dengan sajian khas Batak, yaitu Babi Panggang Karo. Dagingnya yang garing di luar namun tetap juicy di dalam benar-benar membuat saya ketagihan. Sambal andaliman yang pedas dan memiliki rasa khas menambah kenikmatan hidangan ini. Ini benar-benar pengalaman kuliner yang unik dan tidak boleh dilewatkan bagi pecinta makanan khas Sumatra.

Selain hidangan utama, saya juga ingin menikmati minuman khas di Jambi. Saya memilih untuk mengunjungi Sola Ria, sebuah tempat yang terkenal dengan es campurnya yang segar. Campuran berbagai buah dengan es serut dan sirup manis benar-benar menyegarkan di tengah cuaca Jambi yang cukup panas. Jus di sini juga berlimpah, dengan pilihan alpukat, timun, dan berbagai buah lainnya. Saya juga sempat mampir ke Hello Sapa dan Koffiekopi, dua tempat ngopi yang memiliki atmosfer nyaman. Di Hello Sapa, saya menikmati secangkir kopi hitam yang kuat dan aromatik, sementara di Koffiekopi, saya mencoba kopi susu khas mereka yang creamy dan memiliki rasa seimbang antara manis dan pahit. Saya juga tidak melewatkan kesempatan untuk mencicipi Kopi AAA yang terkenal dengan cita rasa yang khas.

Di antara perjalanan kuliner ini, ada satu pengalaman makan siang yang sangat berkesan bagi saya, yaitu mencicipi Tempoyak sambal di sebuah warung lokal. Tempoyak adalah sambal khas Jambi yang dibuat dari durian fermentasi. Awalnya, saya sedikit ragu karena saya bukan penggemar durian. Namun, setelah mencobanya, saya terkejut dengan perpaduan rasa asam, pedas, dan gurih yang begitu unik. Saya memadukannya dengan Pindang Baung dan Patin. Kuah pindangnya yang asam segar benar-benar cocok dengan tekstur ikan yang lembut. Awalnya, saya tidak terlalu menyukai pindang, tetapi di warung ini, saya sampai menambah kuahnya karena begitu nikmatnya. Tidak hanya itu, saya juga mencoba daging sapi dalam kuah pindang yang ternyata memiliki rasa yang tak kalah lezat. Gurihnya kuah dan kelembutan dagingnya benar-benar meninggalkan kesan mendalam.

Ada satu hal yang saya sayangkan selama perjalanan ini: saya belum sempat mencicipi durian khas Jambi. Padahal, saya sudah berencana untuk mencobanya, tetapi waktu dan perut yang sudah terlalu kenyang membuat saya harus menundanya untuk kunjungan berikutnya. Sepertinya, alasan ini cukup kuat untuk saya kembali ke Jambi di lain waktu.

Pulang dari Jambi, saya tidak ingin datang dengan tangan kosong. Sebelum kembali, saya menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh khas, yaitu pempek dan kopi Kerinci. Pempek yang saya beli memiliki tekstur kenyal dengan rasa ikan yang kuat, sementara kopi Kerinci terkenal dengan cita rasanya yang unik dan aroma yang khas. Ini menjadi penutup sempurna untuk perjalanan kuliner saya di Jambi.

Petualangan kuliner di Jambi ini benar-benar membuka mata saya terhadap kekayaan rasa dan budaya yang ada di kota ini. Setiap hidangan memiliki cerita dan keunikan tersendiri. Dari Sate Padang yang pedas gurih, Tekwan yang menyegarkan, hidangan Padang Basuo yang kaya rempah, hingga sajian Chinese food yang lezat di Aan, semuanya meninggalkan kesan mendalam. Ditambah dengan pengalaman menikmati kopi di tempat-tempat ikonik seperti Hello Sapa dan Koffiekopi, saya merasa perjalanan kuliner saya di Jambi kali ini benar-benar sempurna.

Bagi siapa pun yang berkunjung ke Jambi, saya sangat merekomendasikan untuk mencicipi berbagai hidangan khas yang ditawarkan kota ini. Dari makanan tradisional hingga peranakan, semua bisa ditemukan di sini.

Jambi bukan hanya sekadar tempat singgah, tetapi juga destinasi kuliner yang layak untuk dijelajahi dan dinikmati dengan sepenuh hati. Kota ini menghadirkan kekayaan kuliner dari berbagai pelosok Nusantara, seperti masakan Sunda yang saya cicipi di Saoenk Kito, yang menyajikan hidangan khas dengan cita rasa otentik. Dari hidangan Sumatra, Jawa, hingga peranakan, semuanya bisa ditemukan di sini. Perjalanan saya kali ini membuktikan bahwa Jambi adalah kota yang kaya akan rasa, budaya, dan pengalaman kuliner yang luar biasa.