(Beritadaerah-Nasional) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), sedang merancang pelatihan khusus bagi para penerbang yang beroperasi di wilayah pegunungan tropis Indonesia. Program ini akan diinisiasi oleh Politeknik Penerbangan Jayapura dan Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi, dengan dukungan Tim Pokja Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, guna meningkatkan kompetensi dan keselamatan penerbangan di daerah pegunungan.
Achmad Setiyo Prabowo, Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU), menyatakan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan SDM yang berkualifikasi tinggi dalam menghadapi medan pegunungan yang sulit dan menantang. Mengingat Indonesia terletak di kawasan geologis yang dilintasi jalur Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania, kesiapan penerbang untuk terbang di wilayah tersebut menjadi sangat krusial.
Pelatihan ini penting karena penerbangan perintis di daerah pegunungan berperan besar dalam menjangkau wilayah terpencil yang sulit diakses. Kami ingin memastikan bahwa para penerbang memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk memastikan keselamatan penerbangan di wilayah tersebut, demikian disampaikan Achmad dalam keterangannya, Kamis (12/9/2024).
Program pelatihan ini akan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari kompetensi penerbang hingga sistem keselamatan penerbangan. Para peserta pelatihan, baik pilot maupun instruktur, nantinya akan diwajibkan memiliki sertifikasi kompetensi khusus untuk penerbangan di medan pegunungan tropis.
Kemenhub juga telah mengeluarkan regulasi berupa Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. PR 29 DJPU Tahun 2024 yang mengatur pedoman teknis operasional penerbangan di area pegunungan tropis. Regulasi ini menjadi dasar bagi pelaksanaan pelatihan serta standar keselamatan penerbangan di wilayah yang sulit dijangkau tersebut.
Achmad optimistis bahwa program pelatihan ini akan menjadi salah satu langkah transformasi transportasi udara di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Pelatihan tersebut akan memainkan peran penting dalam memastikan bahwa penerbangan di pegunungan tropis dapat dilakukan dengan aman dan efisien.
Capt. Megi H. Helmiadi, Direktur Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug, juga mendukung program ini dan berharap bahwa kolaborasi yang terjalin dapat menghasilkan regulasi yang tepat. “Kami ingin memastikan bahwa pelatihan ini menjadi kewajiban bagi penerbang yang beroperasi di daerah pegunungan, demi meningkatkan keselamatan dan kualitas penerbangan,” tutup Capt. Megi.