(Beritadaerah – Kolom) Beberapa waktu belakangan ini marak diberitakan di media tentang Kawasan Ekonomi Khusus. Salah satunya ketika negara tetangga kita Malaysia dan Singapore menandatangani koridor special economic zone. Di Malaysia tepatnya di Johor akan dibangun Kawasan Ekonomi Khusus dimana Johor menyediakan lahan dan sumber daya energi yang kompetitif, sedangkan Singapura mendukung dengan menyediakan kualitas SDM yang tinggi.
Indonesia akan berkompetisi dengan Malaysia dan Singapore. Menghadapi hal ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Indonesia siap bersaing.
Kondisi ini bertepatan juga dengan hadirnya pabrik bahan anoda baterai lithium PT Indonesia
BTR New Energy Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal. Pabrik ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Pabrik PT Indonesia BTR New Energi di KEK Kendal memiliki nilai invetasi mencapai Rp3,2 triliun, dan diperkirakan akan menyerap tenaga kerja hingga 7.800 orang. KEK Kendal sendiri telah berhasil menghadirkan 105 Pelaku Usaha dan telah merealisasikan investasi secara kumulatif sebesar 55 triliun rupiah, serta menyerap tenaga kerja sebanyak lebih dari 49 ribu orang hingga Juni 2024.
Mari kita simak perkembangan KEK di Indonesia yang sedang marak dibicarakan ini.
Perkembangan KEK di Indonesia Hingga 2023
Tahun 2023 adalah tahun ke-14 berjalannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sampai tahun 2023 terdapat 20 kawasan yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Realisasi investasi dari 20 KEK ini mencapai Rp66.0 triliun dan secara kumulatif mencapai Rp177,5 triliun.
Sumber: Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Republik Indonesia 2023
KEK memang merupakan salah satu instrumen Pemerintah yang berkontribusi mendukung ketahanan ekonomi nasional. KEK menjadi ladang investasi yang mendukung hilirisasi, peningkatan ekspor, dan mengurangi neraca impor. Keberadaan KEK menjadi penting untuk peningkatan ekonomi nasional.
Berikut ini adalah realisasi investasi dari setiap KEK sepanjang tahun 2023:
Sumber: Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Republik Indonesia 2023
Lima besar KEK dengan realisasi investasi tertinggi sepanjang tahun 2023 adalah 1. KEK Gresik dengan realisasi investasi Rp31,4 triliun, 2. KEK Kendal dengan realisasi investasi Rp22,91 triliun, 3. KEK Sei Mangkei dengan realisasi investasi Rp3,78 triliun, 4. KEK Lido dengan realisasi investasi Rp1,26 trilun, dan 5. KEK Sanur Rp980,66 miliar
Kinerja KEK Semester I Tahun 2024 Mengalami Peningkatan
Pada Rapat Koordinasi Terbatas Dewan Nasional KEK yang diadakan pada tanggal17 Juli 2024 di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dilakukan evaluasi kinerja KEK pada semester I tahun 2024. Sebelumnya diadakan lebih dulu Rapat Pendalaman Perkembangan dan Evaluasi Kinerja KEK pada 8-10 Juli 2024.
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja KEK Semester I 2024, KEK telah mencatatkan investasi kumulatif senilai Rp205,2 triliun. Sedangkan penyerapan tenaga kerja juga mengalami peningkatan signifikan dengan total tenaga kerja mencapai 132.227 orang hingga Juni 2024.
Tahun 2024 ini, KEK berhasil mencatatkan investasi sebesar Rp31,4 triliun atau 40% dari target yang telah ditetapkan, serta penyerapan tenaga kerja sebanyak 15.229 orang atau 39% dari target 2024. Selain itu, terdapat tambahan 36 pelaku usaha baru. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai Rp22,2 triliun atau 33% dari target.
Untuk mendapatkan indikator evaluasi yang tepat, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK telah bekerja sama dengan LPEM UI untuk melakukan kajian. Hasilnya menyimpulkan bahwa setiap KEK memiliki tingkat pertumbuhan capaian dan dampak ekonomi yang bervariasi.
Adanya peningkatan investasi di KEK telah memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian dengan tren yang cenderung meningkat.
Tiga KEK dengan Capaian Terbaik
Dari hasil Evaluasi Kinerja KEK Semester I 2024 secara keseluruhan, terdapat 3 KEK dengan capaian tertinggi.
- KEK Gresik
KEK Gresik adalah salah satu KEK Manufaktur, berlokasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021)
Kegiatan utamanya adalah: Industri Metal, Industri Elektronik, Industri Kimia, Industri Energi dan Logistik
KEK Gresik difokuskan pada pengembangan industri petrokimia, dengan berbagai proyek besar yang bertujuan untuk mengolah bahan baku kimia menjadi produk jadi yang bernilai tambah tinggi. Namun selain petrokimia, KEK Gresik juga menjadi pusat bagi industri manufaktur meliputi berbagai sektor seperti logam, elektronik, dan barang-barang konsumsi.
KEK Gresik dilengkapi dengan infrastruktur yang modern dan terintegrasi, termasuk akses ke pelabuhan, jalan tol, dan fasilitas logistik lainnya. Hal ini menjadikannya sebagai lokasi strategis untuk kegiatan ekspor dan impor. Insentif fiskal dan non-fiskal yang ditawarkan oleh pemerintah, seperti pembebasan pajak tertentu dan kemudahan perizinan, membuat KEK Gresik menarik bagi investor.
- KEK Mandalika
KEK Mandalika masuk dalam klasifikasi KEK Pariwisata.
Lokasi berada di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (Peraturan Pemerintah Nomor 52
Perkembangan: KEK Mandalika menjadi sorotan karena pengembangan infrastruktur yang pesat, termasuk sirkuit balap internasional yang digunakan untuk MotoGP. Investasi besar dalam sektor pariwisata telah menarik banyak wisatawan domestik dan internasional, serta mengangkat ekonomi lokal.
Data dari Dewan Nasional KEK yang dikeluarkan pada Senin (29/7/2024), menunjukkan realisasi investasi di KEK Mandalika telah mencapai 76,41 persen atau Rp 722,97 miliar dari target tahun 2024 sebesar Rp 946,16 miliar. KEK ini menyerap tenaga kerja sebanyak 512 orang.
KEK Mandalika juga mencatatkan penambahan pelaku usaha baru yang terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
- KEK Kendal
KEK Kendal berlokasi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Peraturan Pemerintah No 85 Tahun 2019).
Sejak ditetapkan pada 2019 realisasi investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal telah mencapai Rp55 triliun. KEK Kendal juga telah menyerap tenaga kerja lebih dari 49.000 orang serta menggandeng 105 pelaku usaha untuk berinvestasi di kawasan tersebut.
Kegiatan utama: Industri Tekstil (Fashion), Industri Furnitur dan Alat Permainan, Industri Makanan & Minuman, Industri Otomotif, Industri Elektronik dan Logistik.
Pada hari Rabu, 7 Agustus 2024 di KEK Kendal dilakukan peresmian pabrik bahan anoda baterai lithium – BTR New Energy yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Pada tahap I, PT Indonesia BTR New Energi akan menghasilkan anoda baterai dengan kaspasitas 80.000 ton per tahun, terdiri dari 30.000 ton/tahun artificial graphite anode dan 50.000 ton/tahun natural graphite anode.
Melihat perkembangan KEK di Indonesia seperti data di atas, menunjukkan bahwa KEK tetap mampu menopang perekonomian Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai terobosan KEK seperti hilirisasi di berbagai bidang, mulai dari hilirisasi sumber daya alam di beberapa KEK manufaktur seperti di KEK Gresik dan KEK Sei Mangkei.
Juga hilirisasi digital di KEK Nongsa, serta jasa lainnya seperti Kesehatan di KEK Sanur, Pendidikan di KEK Singhasari, dan MRO di KEK Batam Aero Technic. Selain itu, salah satu KEK pariwisata di Indonesia yaitu KEK Mandalika juga masih berpeluang menjadi sorotan dunia dengan menjadi tuan rumah berbagai gelaran sport tourism event kelas dunia.
Selanjutnya, untuk meningkatkan daya saing KEK diperlukan pemantauan perkembangan pembangunan, realisasi investasi, dan efektifitas fasilitas masing-masing KEK secara terus-menerus.
Beberapa tantangan strategis yang dihadapi di lapangan seperti tantangan dalam implementasi fasilitas fiskal dan non fiskal, penyediaan infrastruktur, pemenuhan kebutuhan SDM, serta pemenuhan energi yang reliable tetap harus diperhatikan untuk perbaikan.
Kementerian/Lembaga dan seluruh stakeholders juga perlu memberikan dukungan iklim usaha yang terpadu dan terkoordinasi, untuk menarik masuknya investasi ke KEK.