(Beritadaerah – Jakarta) Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita menyampaikan Kementerian Perindustrian mendorong industri persepatuan nasional untuk naik kelas dan masuk ke dalam ekosistem industri global dalam keterangan persnya, Minggu (30/10).
Salah satu upayanya adalah Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin yang terus mendukung para desainer industri kulit dan alas kaki nasional ikut serta dalam pameran internasional Asia Pacific Leather Fair (APLF) di Bangkok, Thailand pada 19-21 Oktober 2022.
“BPIPI sebagai mitra penting APLF di Indonesia, bersama dengan Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia (APKI) melihat pentingnya penguatan supply chain dalam skala yang lebih besar, yakni ASEAN. Sebagai produsen industri alas kaki terbesar keempat di dunia, Indonesia memainkan peran penting dalam rantai nilai industri kulit dan alas kaki dalam skala global maupun ASEAN,” kata Reni Yanita,
Reni mengemukakan, BPIPI yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur, secara konsisten menggelar beragam program untuk memperkuat ekosistem industri alas kaki nasional agar lebih berdaya saing global. Apalagi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi industri alas kaki terhadap PDB meningkat sepanjang tahun 2021 menjadi Rp28,169 triliun dari Rp26,14 triliun pada 2020.
Oleh karena itu, BPIPI terus melakukan peningkatan kapasitas kelembagan dan sentra industri, membantu industri mengembangkan produk, penguatan industri dan kreativitas, memberikan bantuan informasi pasar, serta membantu promosi dan pemasaran serta penguatan hubungan kemitraan.
Hingga saat ini, BPIPI mencatat sebanyak 9.633 pelaku IKM atau sekitar 16,8 persen telah bermitra dengan industri lain dan sebagian besar telah mendapatkan manfaat dari kemitraan usaha.
Dirjen IKMA menjelaskan, APLF merupakan salah satu pameran kulit, material dan aksesoris fesyen ternama tingkat internasional, di mana pemasok kulit dapat bertemu langsung dengan desainer dan pembeli. APLF Bangkok menjadi pameran dagang kedua yang digelar di luar Hong Kong.
Sejak tahun 2018, BPIPI bekerja sama dengan APLF dalam gelaran Design of Bag. Kompetisi desain produk tas skala internasional ini melibatkan banyak potensi generasi muda, termasuk dari Indonesia.
Di pameran APLF, para pengunjung pameran atau penggiat fesyen, dapat menyentuh dan merasakan material kulit secara langsung, terhubung serta membuat pesanan dengan penyamak kulit secara langsung untuk mempersiapkan koleksi mereka yang akan datang. Tidak hanya itu, terdapat temu bisnis antara buyer dan pemasok industri kulit internasional, serta seminar dan workshop terkait isu dan tren perkembangan industri kulit yang berkelanjutan.