(Beritadaerah-Nasional) Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia ke-3 atau the 3rd World Conference on Creative Economy (WCCE) Tahun 2022 yang digelar pada 5-7 Oktober 2022 di Bali menghasilkan peta jalan ekonomi kreatif untuk pemulihan ekonomi global yang dinamakan “Bali Creative Economy Roadmap” atau “Bali Roadmap”.
Bali Roadmap merupakan hasil proses diskusi yang sudah diedarkan ke negara-negara anggota, organisasi internasional, dan pihak-pihak ekonomi kreatif yang berkepentingan sejak Juni 2022. Pada Kamis (06/10/2022) Bali Roadmap disahkan oleh Menparekraf dan kemudian diadopsi dalam pertemuan tingkat menteri yang akan menjadi warisan bagi Indonesia di bidang ekonomi kreatif di dunia Internasional.
Bali Roadmap berisikan beberapa poin yaitu terkait pengarusutamaan ekonomi kreatif dalam ekonomi dunia termasuk transformasi dari pelaku usaha informal ke usaha yang formal. Selain itu juga terdapat poin terkait akses pembiayaan yang membuka jalan bagi para pelaku ekraf agar bisa mendapatkan akses pembiayaan lebih luas.
Selanjutnya terdapat poin terkait pemasaran, khususnya upaya para pelaku ekraf agar mampu beradaptasi menggunakan teknologi digital di sisi pemasaran. Terdapat juga poin paling penting di bidang ekonomi kreatif, yaitu intellectual property (IP). Perlindungan kekayaan intelektual bisa digunakan untuk memajukan dan menjadi akses pembiayaan pelaku ekonomi kreatif.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya pada forum yang dihadiri oleh 41 perwakilan negara di dunia ini menegaskan komitmen Indonesia untuk mengambil peran terdepan untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif.
Indonesia akan mengambil peran terdepan untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, mendorong peran ekonomi kreatif yang lebih besar dalam pemulihan ekonomi global, demikian disampaikan Presiden, Kamis (06/07/2022).
Presiden Jokowi meyakini ke depan ekonomi kreatif dapat menjadi solusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat secara luas dan berkelanjutan karena mampu mendobrak batas geografis, gender, ras, dan strata ekonomi.
Presiden sampaikan bahwa ekonomi kreatif bisa menjadi pilar utama untuk mendobrak pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan ekonomi untuk semuanya.
Di saat pandemi COVID-19 membatasi mobilitas manusia, menurut Presiden, mobilitas karya ekonomi kreatif tetap mampu bergerak dan bertahan jika dibandingkan sektor lainnya. Bahkan, sejumlah subsektor ekonomi kreatif mampu tumbuh secara signifikan.
Seperti aplikasi dan pengembang permainan, televisi, dan radio, bahkan tumbuh signifikan dipicu konsumsi konten yang meningkat siginifikan selama pandemi, demikian disampaikan Presiden.
Presiden pun berharap penyelenggaraan WWCE ke-3 dapat menghasilkan “Bali Creative Economy Roadmap for Global Recovery” untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi nasional dan global.