(Beritadaerah-Jakarta) PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney semakin menunjukkan keseriusannya dalam membangun pariwisata berkelanjutan melalui berbagai inisiatif hijau dan program pelatihan sumber daya manusia (SDM). Upaya tersebut diwujudkan dalam program InJourney Green Initiatives, yang bertujuan menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih ramah lingkungan.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, dalam diskusi di Jakarta, Senin (17/3/2025), mengungkapkan bahwa pada 8 Maret 2024, InJourney telah melakukan penanaman 15.000 pohon secara serempak di berbagai wilayah operasionalnya, dengan pusat kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
“Langkah ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mengurangi emisi karbon serta mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060,” ujar Maya.
Selain penghijauan, InJourney juga berfokus pada pengelolaan sampah di beberapa destinasi wisata unggulan seperti Nusa Dua, Mandalika, dan Golo Mori, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan memanfaatkan teknologi waste stabilization ponds, InJourney mampu mengelola sampah dan air limbah secara lebih mandiri dan berkelanjutan.
Di sektor perhotelan, InJourney Hospitality turut mengimplementasikan program Food Waste Management di The Meru Sanur, bekerja sama dengan Magi Farm untuk mengolah sampah makanan dengan teknologi biokonversi.
Peningkatan SDM Pariwisata Melalui Pelatihan Hospitality
Selain aspek lingkungan, pengembangan SDM pariwisata juga menjadi prioritas utama InJourney. Hingga saat ini, InJourney Group telah menyelenggarakan program pelatihan di 17 kota, dengan total sekitar 4.000 peserta.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman mengenai hospitality, khususnya bagi tenaga kerja yang berada di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Maya Watono menegaskan bahwa keberlanjutan sektor pariwisata tidak hanya bergantung pada lingkungan, tetapi juga pada kesiapan SDM dan kesehatan perusahaan.
“Pariwisata yang berkelanjutan hanya bisa terwujud jika kita memiliki perusahaan yang sehat dan berdaya saing. Dengan dukungan 49.045 karyawan, InJourney siap menjadi ekosistem aviasi dan pariwisata yang unggul serta berkelanjutan,” tutupnya.