(Beritadaerah-Jakarta) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menggarisbawahi pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga pangan sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi. Tito menyampaikan, fluktuasi harga pangan memiliki dampak langsung pada stabilitas sosial dan ekonomi wilayah. Hal ini diungkapkan saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2024 di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (28/10/2024).
“Dalam tinjauan kami, Jakarta memiliki BUMD yang efektif dalam stabilisasi pangan, yaitu Food Station. Setiap provinsi, kabupaten, dan kota seyogianya memiliki BUMD serupa untuk mendukung stabilitas harga pangan di wilayahnya masing-masing,” tutur Tito.
Lebih lanjut, Tito menyebutkan bahwa peran BUMD seperti Food Station dapat diadopsi oleh daerah lain sebagai upaya konkret menjaga stabilitas harga bahan pangan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak naik-turunnya harga pangan yang kerap memengaruhi kondisi ekonomi daerah.
Pada kesempatan yang sama, Tito juga mengajak Kantor Staf Presiden (KSP) untuk memperkuat peran Perum Bulog sebagai BUMN yang menjadi garda depan dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan nasional. “Jika Bulog diperkuat, baik pada saat produksi berlebih maupun saat kekurangan pasokan, maka ketahanan pangan nasional dapat lebih terjaga,” ujarnya.
Tito juga mencatatkan apresiasi atas pencapaian inflasi nasional yang terkendali di angka 1,84 persen per September 2024, menurut data BPS pada 6 Oktober 2024. Namun, Tito mengingatkan agar pihak terkait tetap waspada, karena inflasi di sejumlah wilayah masih tinggi, seperti di Papua Pegunungan, Papua Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat, yang membutuhkan perhatian lebih.
“Daerah-daerah yang mengalami inflasi tinggi perlu mendapatkan penanganan yang lebih fokus,” tambah Tito.