(Beritadaerah – Sultra) Menteri Basuki mengatakan, Pembangunan pengaman pantai akan melindungi pantai dari resiko abrasi dan erosi akibat terjangan ombak, sehingga akan melestarikan vegetasi dan kawasan permukiman di sekitar pantai, demikian yang disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/10), bersama dengan dengan Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Haerul Saleh, Anggota Komisi VII DPR RI Rusdan Mahmud, dan Pj Bupati Kabupaten Kolaka Utara Sukanto Toding untuk meninjau rencana lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Lasusua di Kabupaten Kolaka Utara.
Turut mendampingi Menteri Basuki dalam kunjungan ke Kabupaten Kolaka Utara yakni Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Sungai dan Pantai Haeruddin C. Maddi, Kepala BWS Sulawesi IV Kendari Agus Safari, Kepala BPJN Sulawesi Tenggara Freddy Siagian, Plt Kepala BPPW Sulawesi Tenggara Kusumawardhani, dan Kepala BP2P Sulawesi III Iskandar Ismail.
“Setelah proses desain, saya minta terlebih dulu agar dilanjutkan dengan permodelan fisik untuk simulasi. Dimantapkan desainnya dengan permodelan fisik, sehingga pengaman pantai yang dibangun nanti akan berfungsi optimal,” kata Menteri Basuki.
Kementerian PUPR tengah menyiapkan Pembangunan Pengaman Pantai Lasusua di Kabupaten Kolaka Utara melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Pembangunan pengaman pantai tersebut juga mendukung Penanganan Jalan Bypass Lasusua – Tobaku sepanjang 10,33 km oleh BPJN Sulawesi Tenggara, Direktorat Jenderal Bina Marga.
“Untuk kerusakan jalan di Bypass Pantai Lasusua sudah ditangani. Kementerian PUPR juga akan menyiapkan pembangunan pengamanan pantainya. Jadi nanti ada groin dan breakwater yang akan dipasang supaya tidak terkena abrasi. Kita harap 2024 bisa dimulai karena sudah masuk dalam program penganggaran,” jelas Menteri Basuki.
Menteri Basuki kemudian menambahkan, untuk pembangunan pengaman pantai di Kabupaten Kolaka, yaitu di Pantai Konaweha sudah dilaksanakan pada tahun ini. Dan akan diselesaikan pada tahun 2024. “Sementara untuk Kabupaten Kolaka Utara, kami harap pekerjaannya sudah bisa dimulai pada 2024. Desember 2023 ini kita selesaikan desain dan model fisiknya dulu,” tambah Menteri Basuki.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Kendari Agus Safari mengatakan, di Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri terdapat 4 paket pekerjaan pembangunan pengaman pantai pada TA 2023-2024.
“Selain Pembangunan Pengaman Pantai Lasusua di Kabupaten Kolaka Utara, pada 2024 juga juga akan dilaksanakan Pembangunan Pengaman Pantai Tondowolio di Kabupaten Kolaka, dan Pengaman Pantai Raha di Kabupaten Muna. Akan dilanjutkan juga pembangunan 1 unit breakwater sepanjang 200 meter di Pantai Konaweha, Kabupaten Kolaka,” jelas Agus.
Untuk Pekerjaan Pengaman Pantai Konaweha di Kabupaten Kolaka telah dimulai sejak Juli 2023 dengan nilai kontrak sebesar Rp23,2 M. Saat ini progress fisiknya telah mencapai 60,20% dengan lingkup pekerjaan terdiri dari 1 unit Groin sepanjang 400 meter dan 2 unit Breakwater sepanjang 200 meter.