(Beritadaerah – Batam) Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah melakukan acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan (HDC Batam) di Kabil Industrial Estate, Batam, Kepulauan Riau pada Jumat (23/12). Acara ini turut dihadiri Wakil Menteri BUMN II RI, Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, dan Direktur Utama NeutraDC, Andreuw ThAF.
PT Telkom Indonesia (persero) Tbk, melalui PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), membangun pusat data (data center) NeutraDC Hyperscale Data Center Batam berkapasitas IT Load 51 megawatt (MW).
“Bisnis data center adalah bisnis yang diproyeksi sangat potensial ke depannya, seiring dengan tingginya permintaan saat ini,” kata Ririek dalam siaran persnya, Jumat (23/12).
Menurut Direktur Utama PT Telkom, kehadiran HDC Batam ini menjadi langkah pasti TelkomGroup untuk memperkuat posisi sebagai pemain utama bisnis data center di regional. HDC Batam tak hanya akan melayani berbagai kebutuhan bisnis di Indonesia, namun juga dapat menangkap potensi limpahan permintaan (spillover) dari negara lain, terutama dari Singapura dan sekitarnya.
Dengan langkah ini, maka memperkuat positioning TelkomGroup di bisnis data center regional yang sejalan dengan fokus perusahaan untuk value creation yang optimal pada strategi utama Five Bold Moves, terutama data center.
Sementara Wamen BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi inisiatif TelkomGroup membangun pusat data besar mereka di Batam yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Pembangunan HDC Batam oleh Telkom Data Ekosistem ini dinilai merupakan langkah strategis untuk dapat melayani pasar domestik dan regional, khususnya pasar di Singapura. Langkah ini sejalan dengan upaya untuk mengakselerasi transformasi digital dan mengubah seluruh perusahaan BUMN menjadi perusahaan yang lebih digital native.
Sedangkan Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono menambahkan, HDC Batam akan dibangun di atas lahan seluas delapan hektare (ha) dengan total tiga Campus berstandar dunia (world class data center) dengan total kapasitas IT load 51MW, menggunakan energi yang terbarukan (renewable energy), ramah lingkungan dan mengadopsi system multi-tier.
Pada fase awal pembangunan akan dimulai dengan IT load sekitar 20 MW dan akan meningkat sesuai dengan kebutuhan untuk menyediakan layanan yang dinamis dengan sistem modular yang dilengkapi dengan Building Management System, agar pelanggan bisa memilih berbagai layanan dengan variasi tier yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.