(Vibizmedia – Kolom) Bila dilihat rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari menurut provinsi, terdapat 11 provinsi dari 34 provinsi yang rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari sudah berada di atas standar kecukupan konsumsi kalori nasional, jadi masih ada 23 provinsi yang rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari masih berada di bawah standar kecukupan konsumsi kalori.
Sebelas provinsi yang berada di atas standar kecukupan konsumsi kalori nasional adalah Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Bali, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Banten, dan Nusa Tenggara Barat.
Masih ada 23 provinsi yang rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari masih berada di bawah standar kecukupan konsumsi kalori nasional, letaknya menyebar di seluruh Indonesia, mayoritas berasal dari bagian timur Indonesia. Hanya provinsi Sulawesi Utara yang konsumsi kalori per kapita seharinya sudah berada di atas standar kecukupan konsumsi kalori nasional, selebihnya masih di bawah kecukupan konsumsi kalori nasional.
Baca juga : Konsumsi Kalori Dan Protein Penduduk Indonesia
Penyebab rendahnya konsumsi kalori di sebagian besar wilayah Indonesia ini diduga disebabkan faktor ekonomi masyarakat yang menurun karena kondisi pandemi covid-19 yang sampai saat ini masih terjadi.
Selain mempercepat pemulihan kondisi ekonomi, pemerintah Indonesia juga sangat intens melaksanakan pembangunan di wilayah Timur Indonesia dengan tujuan agar terjadi pemerataan pembangunan sehingga kelak ekonomi masyarakat di seluruh Indonesia khususnya di wilayah timur Indonesia juga ikut tumbuh dan terangkat.
Variasi konsumsi kalori yang berasal dari kelompok komoditas padi-padian antar provinsi sangat besar. Konsumsi kalori yang berasal dari komoditas padi-padian paling besar terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (1 158,34 kkal) sedangkan yang paling rendah di Provinsi Papua (577,38 kkal).
Perbedaan pola konsumsi padi-padian yang sangat besar antara provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Papua terjadi karena perbedaan adat istiadat dan budaya.
Makanan pokok sebagian besar masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah beras sedangkan di Papua adalah Ubi. Oleh sebab itu konsumsi kalori yang berasal dari umbi-umbian di Provinsi Papua adalah yang terbesar dibandingkan provinsi-provinsi lainnya yaitu sebesar 498,45 kkal.
Provinsi dengan konsumsi kalori yang berasal dari umbi-umbian yang terkecil adalah Provinsi Aceh yaitu sebesar 19,99 kkal.
Sebagai negara maritim dengan luas laut sekitar 3.544.743.9 km atau 64,97 persen dari luas total negara Indonesia, Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang sangat luas, sehingga potensi hasil ikan nya pun melimpah. Ikan merupakan makanan yang menyehatkan karena ikan banyak mengandung asam lemak tak jenuh omega 3 yang bagus untuk kesehatan.
Konsumsi kalori berasal dari ikan tertinggi adalah Maluku Utara, yaitu sebesar 100,53 kkal sementara yang terendah adalah di provinsi DI Yogyakarta (24,78 kkal).
Ada hal menarik dapat dilihat dari provinsi-provinsi yang mengkonsumsi kalori yang berasal dari ikan, yaitu dari 6 provinsi terendah yang menkonsumsi kalori berasal dari ikan, 4 provinsi berasal dari pulau Jawa yaitu DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Hal ini diduga karena budaya makan ikan masyarakat di pulau Jawa masih kurang dan juga posisi wilayah yang jauh dari laut lepas.
Konsumsi daging di Indonesia masih tergolong sedikit, bahkan bila dibandingkan dengan negara-negara di asia tenggara. Selain harganya mahal, sedikitnya konsumsi daging penduduk Indonesia juga disebabkan karena daya beli penduduk yang masih rendah. Penduduk yang mengkonsumsi kalori berasal dari daging paling tinggi terdapat di Kepulauan Riau sebesar 124,20 kkal sedangkan yang terendah di Maluku Utara sebesar 23,08 kkal.
Baca juga : Konsumsi kalori dan protein Indonesia
Telur merupakan sumber protein, asam amino dan lemak sehat. Sedangkan susu mengandung protein dan kalsium. Makan telur matang dengan susu membuat asupan protein manusia seimbang. Penduduk di provinsi Kepulauan Riau paling tinggi mendapatkan kalori yang berasal dari Telur dan susu. Kandungan konsumsi kalori per kapita penduduk Provinsi DKI Jakarta sebesar 94,45 kkal, sedangkan penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengkonsumsi kalori yang berasal dari telur dan susu hanya sebesar 24,93 kkal.
Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang memiliki kandungan air tinggi, Sayuran merupakan sumber penting dari banyak nutrisi, termasuk didalamnya potasium, asam polat, serat makanan, vitamin A, vitamin E, vitamin C dan antara satu sayuran dengan sayuran lainnya tentu saja memiliki kandungan gizi atau nutrisi yang berbeda. Makan sayuran bukan penyebab derajat menurun melainkan makin sehat. Kalori yang berasal dari sayur-sayuran paling banyak dikonsumsi oleh penduduk di Provinsi Lampung yaitu sebesar 57,65 kkal sedangkan terendah dikonsumsi di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu sebesar 30,29 kkal.
Walau ukurannya kecil, tapi kacangkacangan adalah bahan makanan yang memiliki ragam nutrisi yang membuatnya layak disebut sebagai sahabat tubuh. Dengan harga yang jauh lebih murah dari protein hewani, kacang-kacangan memiliki kandungan protein dan asam amino esensial yang tinggi. Bahan pangan ini juga bisa dijadikan sumber karbohidrat kompleks, vitamin, dan mineral. Kacang juga kaya akan lemak tak jenuh seperti omega 3. Zat ini mengurangi penimbunan lemak di pembuluh darah yang memicu penyumbatan pembuluh darah dan hipertensi. Serat yang tak larut air merupakan manfaat lain dari kacang. Kacang merah dan kacang hijau memiliki kandungan serat tertinggi. Konsumsi kalori berasal kacang-kacangan tertingi di Jawa Timur yaitu sebesar 72,19 kkal dan terendah di Maluku Utara sebesar 15,71 kkal. Konsumsi kalori berasal dari kacang-kacangan penduduk Indonesia adalah 51,82 kkal.
Konsumsi kalori per kapita sehari penduduk Indonesia yang berasal dari minyak dan Kelapa cukup besar yaitu 265,08 kkal, terbesar ke tiga setelah konsumsi kalori yang berasal dari padi-padian dan makanan dan minuman jadi. Provinsi yang paling tinggi konsumsi minyak dan Kelapa adalah Sumatera Barat (360,50 kkal) sedangkan terendah adalah Sulawesi Tenggara (169,54 kkal).
Salah satu sumber kalori terbesar ke dua setelah padi-padian adalah makanan dan minuman Jadi. Konsumsi kalori per kapita sehari penduduk yang berasal dari makanan dan minuman jadi sebesar 429,65 kkal. Provinsi dengan konsumsi kalori terbesar dari makanan dan minuman jadi adalah Nusa Tenggara Barat yaitu sebesar 685,72 kkal sementara konsumsi terendah adalah Papua yaitu sebesar 111,00 kkal.