(Beritadaerah – Semarang) Angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengalami penurunan yang masif. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen di Rumah Dinas Rinjani, Semarang, Sabtu (16/7). Terkait dengan itu, Wagub mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat. Selain itu ia juga meminta semua pihak agar lebih semangat dalam bekerja, untuk menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022, penurunan kemiskinan di Jateng mencapai 102,57 ribu jiwa dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa. Jumlah ini merupakan angka penurunan kemiskinan terbesar dari 25 provinsi yang mengalami penurunan.
Provinsi Jawa Tengah berhasil menurunkan kemiskinan hingga mencapai 102,57 ribu jiwa dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS, pada Maret 2022, angka kemiskinan di Jawa Tengah turun 0,32 persen poin, yakni 10,93 persen. Sebelumnya, pada September 2021, angka kemiskinan di Jateng tercatat pada 11,25 persen poin.
“Pada hari ini kita mendapat informasi dari BPS bahwa penurunan angka kemiskinan sangat signifikan. Ada 25 provinsi mengalami penurunan. Jateng penurunan angka kemiskinan tertinggi, sekitar 102 ribu. Sudah diumumkan, ini artinya kita orang Jateng patut bersyukur, dan perlu giat lagi di era setelah pandemi,” kata Wagub yang dikutip laman Jatengprov, Minggu (17/7).
Wagub yang merupakan Ketua Tim Koordinator Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jateng menerangkan penurunan kemiskinan di Jawa Tengah tak lepas dari upaya berbagai pihak. Beberapa program yang telah digulirkan seperti renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), jambanisasi, bantuan kepada keluarga miskin, pemasangan listrik gratisdikel. Semua langkah tersebut dikelola ke dalam satu program unggulan, yakni Satu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Satu Desa Dampingan. Bukan hanya itu, dalam pelaksanaannya juga dikerjakan secara gotong royong mulai dari pemerintah provinsi hingga pemerintah desa. Hal ini, membuat penurunan kemiskinan di Jateng sangat signifikan.
Baca juga Jateng andalkan investasi
Pada masa pemerintahannya mendampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wagub juga melakukan komunikasi dengan para stakeholder terkait penurunan kemiskinan. Dari komunikasi tersebut, para stakeholder memberikan respon positif, untuk mewujudkan program bersama ini. Sehingga, pemerintah tidak bekerja sendirian untuk menanggulangi kemiskinan di Jawa Tengah.
Menurutnya, capaian itu juga tidak lepas dari beberapa program Pemprov Jateng, dan program yang menjadi primadona, yakni program Satu OPD Satu Desa Dampingan, yang mana program ini memayungi beberapa program yang ada di dinas, seperti rehab RTLH, jambanisasi, bantuan keluarga miskin. Semua itu dikawal sampai level desa, dikoordinasikan dengan pengurus RT, RW.
Video Youtube Beritadaerah