(Beritadaerah – Komoditi) Buah Matoa memang dikenal sebagai buah khas dari Papua. Memiliki nama latin yaitu Donetia Pinnata atau Pometia Pinnata, buah matoa ini sekarang tidak hanya dapat ditemukan di Papua saja, karena di beberapa daerah atau pulau lainnya, kita sudah dapat menemukan pohon matoa yang sengaja dibudidayakan atau hanya sekedar ditanam di rumah pribadi masyarakat.
Mengapa banyak pihak tertarik untuk membudidayakan buah matoa ini? Diperkirakan karena pohon Matoa ini mudah beradaptasi dengan kondisi panas maupun dingin, bijinya mudah tumbuh, dan tahan terhadap hama serangga. Hal yang lebih menguntungkan lagi adalah pohon ini tidak mengenal musim, sehingga masa panennya bisa terus menerus.
Jika budidaya buah ini dilakukan dengan lebih serius, tentunya akan memberikan manfaat lebih besar bagi petani dan masyarakat sekitarnya. Dampak positif berikutnya, dengan peran aktif pemerintah daerah setempat tentunya, dapat dicanangan di satu daerah terpilih dan dijadikan sentra wisata petik Matoa.
Bentuk buah Matoa adalah bulat melonjong, bertekstur kenyal dan berwarna bening seperti rambutan atau kelengkeng. Jika kondisi buah masih muda berwarna hijau kekuningan, namun jika sudah masak (tua) akan berubah menjadi merah coklat.
Kalau soal rasa buah Matoa, inilah sensasi khas dari buah ini. Kita akan mendapatkan sensasi rasa buah yang lebih dari satu rasa buah. Rasanya manis, legit dan harum, merupakan perpaduan antara rasa buah kelengkeng, durian dan rambutan. Menarik bukan?
Harga buah Matoa ini terbilang cukup tinggi sehingga sangat cocok untuk membantu perekonomian masyarakat. Ternyata tidak hanya buah yang dapat memberi manfaat finansial, bagian kayu pohon matoa dinilai sangat kuat dan bagus untuk industri meubel dan daunnya juga dapat dijual dengan harga pantas.
Selain lezat, buah ini memiliki beberapa manfaat yang berguna bagi kesehatan dan kecantikan, antara lain untuk menurunkan tekanan darah tinggi, untuk menangkal penyakit kronis (mengandung antioksidan), dan kaya vitamin C.
Tunggu apa lagi, mari kita coba mencicipi sensasi nikmatnya buah Matoa ini.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani


