BPR BKK Jateng Permudah Kredit Bagi Petani Cabai

(Beritadaerah-Magelang) Kebutuhan komoditas cabai di Indonesia memiliki permintaan pasar yang tinggi. Dalam upaya antisipasi dan pengendalian inflasi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga kelangkaan komoditas cabai. Diantaranya, memberikan fasilitas kredit murah kepada para petani, melalui PT BPR BKK Jateng (Perseroda). Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di sela Gerakan Petani Peduli Inflasi Komoditas Cabai Jawa Tengah Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Senin (22/9),

“Kami permudah dengan kredit bagi petani melalui PT BPR BKK Jateng. Melalui BUMD JTAB (Jawa Tengah Agro Berdikari), kita juga penetrasi distribusi cabai, agar tidak terjadi kelangkaan dan inflasi di Jateng atau nasional,” kata Gubernur Jateng Luthfi.

Menurut Gubernur Jateng Luthfi, bahwa PT BPR BKK Jateng juga secara rutin menyalurkan corporate social responsibility (CSR) kepada para petani cabai.

Luthfi menegaskan pentingnya menjaga harga cabai tetap menguntungkan petani. Apalagi, Provinsi Jawa Tengah jadi sentra nasional cabai. Setidaknya, 10 kabupaten/ kota yang menjadi daerah potensial penanaman cabai.

“Saya sampaikan terima kasih atas kerja bersama dari seluruh masyarakat, mulai dari petani sampai distributor,” ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Luthfi juga menyerahkan bantuan CSR kepada koperasi tani sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jateng itu, dirasakan oleh Kelompok Tani Kembang Sari Kabupaten Magelang. Tanaman cabai rawit yang ditanam sejak Agustus 2024, kini berumur 275 hari dan sudah 55 kali dipanen, dengan frekuensi setiap lima hari sekali.

Kesuksesan para petani itu, juga tak lepas dari Koperasi Pancarga Tani Gemilang yang mewadahi mereka. Koperasi tersebut menaungi 2.000 petani, dengan luas lahan 600 hektare. Petani tersebut mampu memproduksi rata-rata 3.000 ton cabai setiap enam bulan. Keberadaan koperasi itu dinilai strategis karena menjaga stabilitas pasokan cabai, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Sementara itu, Bupati Magelang Grengseng Pamuji menyampaikan apresiasi, atas dukungan pemerintah provinsi dan pusat.

“Kehadiran Pak Gubernur adalah kehormatan dan penyemangat. Cabai di wilayah ini sudah dirintis sejak 10 tahun lalu. Semoga upaya kita membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan petani,” bebernya.

Sedangkan, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Agung Sunusi, menegaskan posisi Kecamatan Pakis sebagai sentra utama cabai nasional.

“Di sini ada Champion Cabe Indonesia, yang mengatur pola tanam. Dengan koordinasi lintas daerah, Magelang diharapkan mampu menyuplai wilayah-wilayah yang defisit cabai,” jelasnya.

Momentum panen cabai itu menjadi simbol kolaborasi antara petani, koperasi, BUMD, dan pemerintah. Ke depan, pola serupa diharapkan bisa direplikasi di kabupaten/ kota lain di Jawa Tengah, tidak hanya untuk cabai, tetapi juga komoditas pertanian lainnya.