(Beritadaerah-Bali) Dalam kegiatan Pers Tour Kontribusi Kakao untuk APBN dan Perekonomian di Desa Wisata Coklat, Tabanan, Bali, Selasa (24/11), Cau Chocolates, sebuah perusahaan yang bergerak di industri kakao, telah menjadi salah satu pelaku utama dalam sektor pengolahan cokelat di Bali, khususnya di Tabanan.
Perusahaan ini pada tahun 2025, telah berhasil mengirimkan ekspor pertamanya ke dua negara—Australia dan Polandia—menandai tonggak penting dalam perjalanan ekspansi global mereka.
CEO Cau Chocolates I Kadek Surya Prasetya Wiguna, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2025, perusahaan tersebut telah mengirimkan sekitar 10 ton produk cokelat ke Australia. Langkah ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan mereka untuk memperkenalkan produk cokelat berkualitas tinggi, yang berasal dari biji kakao organik yang ditanam di Bali, ke pasar global. Australia, yang memiliki permintaan cokelat yang besar, menjadi salah satu negara dengan potensi pasar yang signifikan.
Namun, perjalanan ekspor ini bukanlah tanpa tantangan. Sebelum menembus pasar Australia dan Polandia, Cau Chocolates telah menjajal pasar negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Produk utama yang mereka ekspor adalah dark chocolate organik, yang dikenal dengan kualitasnya yang premium dan telah mendapat pengakuan di pasar lokal maupun internasional. “Tahun-tahun sebelumnya, kami sudah pernah mengirim produk kami ke beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura,” jelas Surya saat ditemui di fasilitas produksi Cau Chocolates.
“Kami terus berupaya untuk memperluas pasar, dan Australia menjadi langkah selanjutnya yang cukup penting bagi kami.” tambahnya.
Surya menjelaskan bahwa tantangan utama dalam proses ekspor kakao adalah perbedaan aturan dan bea masuk yang diberlakukan oleh tiap negara. Setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda terkait produk impor, dan untuk itu, Cau Chocolates perlu mempelajari regulasi yang berlaku secara mendalam agar dapat memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh masing-masing negara tujuan.
“Setiap negara memiliki regulasi yang berbeda-beda, dan itu bisa sangat rumit. Misalnya, China memiliki standar yang sangat ketat mengenai produk yang diimpor, mulai dari pengelolaan gudang hingga pendaftaran produk di daerah setempat. Kami harus memastikan semua prosedur dipenuhi dengan tepat,” ungkap Surya.
Meskipun demikian, ia merasa optimis bahwa seiring berjalannya waktu, perusahaan akan semakin mampu menyesuaikan diri dengan berbagai regulasi yang ada. Hal ini, menurutnya, adalah bagian dari proses untuk berkembang dalam industri yang sangat kompetitif ini.
Salah satu alasan utama Cau Chocolates memilih Australia sebagai salah satu negara tujuan ekspornya adalah tingginya permintaan terhadap produk cokelat berkualitas di negara tersebut.


