(Beritadaerah-Jakarta) Petani di Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, merasa puas karena lahan sawah mereka kini dapat ditanami hingga tiga kali dalam setahun. Mereka optimis bahwa peningkatan produktivitas ini akan memberi kontribusi signifikan pada produksi pangan nasional dan mempercepat pencapaian swasembada pangan, sekaligus mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Danis Kagawai, salah satu petani setempat, mengungkapkan bahwa optimasi lahan (Oplah) yang dilakukan pemerintah telah berjalan sejak tahun 2016, saat Andi Amran Sulaiman masih menjabat sebagai Menteri Pertanian. Saat itu, lahan yang semula terbengkalai mulai diubah menjadi lahan produktif berkat program bantuan bibit, pompa air, dan pupuk yang disediakan secara teratur. Kondisi ini memungkinkan para petani untuk panen hingga tiga kali setahun.
Danis menjelaskan bahwa peralatan seperti mesin dan pompa yang disediakan pemerintah membuat mereka semakin yakin bahwa tiga musim tanam bisa tercapai. Dia menambahkan bahwa petani di daerah tersebut sangat terbantu oleh fasilitas yang disediakan, seperti pompa, pupuk, dan benih.
Petani lainnya, Hamid, juga menyampaikan bahwa lahan pertaniannya yang sebelumnya hanya bisa ditanami dua kali setahun kini mengalami peningkatan setelah menerima bantuan dari pemerintah. Ia menambahkan bahwa perbaikan sistem irigasi, serta ketersediaan benih dan pupuk, memungkinkan mereka meningkatkan jumlah musim tanam menjadi tiga kali.
Menurut Hamid, peningkatan indeks pertanaman di daerah tersebut sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air yang kini lebih terjamin, berbeda dengan sebelumnya ketika air hanya cukup untuk dua kali musim tanam. Dia menyatakan bahwa program pemerintah telah memberikan dampak positif yang nyata, di mana mereka kini dapat menikmati hasil panen yang lebih sering.
Hamid juga berharap agar pemerintah ke depannya dapat lebih memperhatikan kualitas tanaman padi agar hasil panen bisa lebih baik. Dia mengusulkan adanya bantuan tambahan berupa obat-obatan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, sehingga produksi dapat meningkat lebih banyak lagi.
Sementara itu, Profesor Lilik Sutiarso dari Universitas Gadjah Mada (UGM) optimis bahwa program perluasan sawah yang digalakkan pemerintah di Merauke akan berhasil, terutama karena didukung oleh ketersediaan sumber daya air yang memadai. Lilik menambahkan bahwa potensi pertanian di Merauke sangat menjanjikan, apalagi jika didukung oleh iklim yang baik dan teknologi mekanisasi pertanian yang telah diterapkan.
Pemerintah terus mendorong percepatan produksi dengan memperluas areal tanam dan menerapkan program pompanisasi, yang terbukti efektif dalam meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali setahun. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya menyatakan bahwa pompanisasi adalah solusi cepat untuk memperluas areal tanam di tengah tantangan kekeringan yang berkepanjangan akibat fenomena gelombang panas global.
Menurut Amran, dengan distribusi pompa yang merata, Indonesia dapat mempercepat peningkatan indeks pertanaman dan pada akhirnya mewujudkan swasembada pangan serta menjadi lumbung pangan dunia.