Kargo Kedua Base Fuel Pertamina Segera Sandar, ESDM Dorong Kesepakatan dengan SPBU Swasta

(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa kargo kedua berisi bahan bakar minyak (BBM) murni atau base fuel yang diimpor oleh Pertamina dijadwalkan tiba di pelabuhan pada Kamis (2/10/2025). Pasokan tersebut diharapkan langsung dapat disalurkan ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengungkapkan bahwa kargo pertama impor BBM murni sudah lebih dulu masuk dan siap didistribusikan. Ia menambahkan bahwa kargo berikutnya akan segera menyusul sehingga total dua kargo siap dimanfaatkan.

Menurut Laode, pemerintah terus mendorong SPBU swasta agar segera menyelesaikan proses negosiasi dengan Pertamina sehingga ketersediaan BBM murni bisa dimanfaatkan secara optimal. Ia menyebutkan sejak Agustus hingga September, ESDM sudah beberapa kali mempertemukan Pertamina dan pihak swasta untuk mencari solusi bersama guna menutup potensi kekurangan pasokan hingga akhir tahun.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa pihaknya tidak mencari keuntungan dari impor BBM tambahan ini. Ia menjelaskan bahwa mandat utama Pertamina adalah menjaga ketahanan energi nasional, termasuk meningkatkan produksi bersama kontraktor kontrak kerja sama migas.

Simon berharap harga BBM di SPBU swasta tetap terjaga stabil bagi konsumen meskipun ada tambahan pasokan impor. Ia juga menekankan bahwa pengadaan ini dijalankan untuk memenuhi kebutuhan pasar, bukan untuk memanfaatkan situasi.

Beberapa badan usaha yang memiliki SPBU swasta, antara lain Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil, menyatakan kesediaannya memanfaatkan impor tambahan melalui Pertamina. Tambahan tersebut merupakan pasokan di luar kuota resmi yang diberikan pemerintah kepada perusahaan swasta.

Untuk tahun 2025, kuota impor BBM yang diberikan kepada SPBU swasta meningkat sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.