Denyut Kehidupan Kota di Taman Nostalgia Kupang

(Beritadaerah-Kupang) Di jantung Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, berdiri sebuah taman kota yang tak hanya menjadi paru-paru hijau, tetapi juga pusat interaksi warganya. Taman Nostalgia—begitu namanya—adalah tempat di mana masyarakat Kupang berkumpul, berolahraga, bercengkerama, hingga sekadar menikmati sore sambil mencicipi kuliner khas. Taman ini ramai dikunjungi warga kota Kupang untuk melepas kepenatan atau mencari hiburan malam hari.

Sejak diresmikan pada tahun 2011, Taman Nostalgia menjelma menjadi salah satu ikon kota. Di tengah area taman, berdiri megah Gong Perdamaian Nusantara, simbol persatuan dan toleransi yang dihiasi lambang provinsi di seluruh Indonesia serta simbol enam agama resmi di negeri ini. Gong tersebut seakan mengingatkan setiap orang yang datang, bahwa keberagaman adalah kekuatan yang mempersatukan.

Suasana di taman ini selalu hidup, meski tetap memberi ruang untuk ketenangan. Pagi hari, jalur jogging dipenuhi warga yang berolahraga, menikmati udara segar di bawah rimbun pepohonan flamboyan dan bougainvillea yang berwarna-warni. Saat matahari condong ke barat, suasana berubah menjadi lebih ramai. Anak-anak berlarian di area bermain, para remaja bercengkerama di gazebo, sementara pedagang kaki lima mulai menata gerobak dan meja mereka. Aroma sedap bakso goreng—yang akrab disebut Salome—dan mi ayam menyebar di udara, menggoda siapa saja yang lewat. Ada juga minuman segar seperti nutrisari dan pop ice.

Lokasinya yang strategis di Jalan Frans Seda membuat taman ini mudah diakses, hanya beberapa menit berkendara dari pusat kota. Tak heran, Taman Nostalgia menjadi tempat favorit keluarga untuk menghabiskan waktu tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Masuk ke taman ini gratis, pengunjung hanya membayar biaya parkir yang terjangkau.

Menjelang malam, lampu-lampu taman mulai menyala, menciptakan suasana hangat yang mengundang orang untuk berlama-lama. Musik dari pengeras suara warung makan bercampur dengan tawa anak-anak dan suara riuh pengunjung. Semua ini membentuk harmoni yang khas—perpaduan antara hiburan, kebersamaan, dan rasa memiliki terhadap ruang publik.

Taman Nostalgia bukan sekadar tempat untuk bersantai. Ia adalah potret kehidupan kota, titik pertemuan lintas generasi, dan saksi bisu ribuan momen kecil yang membentuk kenangan warganya. Bagi siapa saja yang berkunjung ke Kupang, menghabiskan waktu di taman ini bukan hanya soal menikmati pemandangan, tetapi juga merasakan denyut nadi kota yang hangat dan penuh cerita.