kopi kerinci

Perjalanan Kopi Kerinci dari Perkebunan Hingga ke Meja Kopi

(Beritadaerah-Kolom) Saat berada di Kota Jambi, saya berkesempatan mencicipi secangkir kopi Kerinci yang begitu harum dan menggugah selera. Aromanya yang khas dengan cita rasa yang kompleks membuat saya ingin mengetahui lebih dalam tentang perjalanan kopi ini, dari perkebunan hingga ke meja kopi, atau yang biasa disebut “from farm to table.” Kopi Kerinci bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga cerminan dari kerja keras para petani dan keindahan alam di kawasan Gunung Kerinci.

Perkebunan di Lereng Gunung Kerinci

Kopi ini berasal dari Kabupaten Kerinci, Jambi, yang terletak di lereng Gunung Kerinci, gunung tertinggi di Sumatra. Dengan ketinggian lebih dari 1.200 meter di atas permukaan laut, tanah vulkanik yang subur, serta iklim yang mendukung, wilayah ini menjadi tempat ideal untuk budidaya kopi berkualitas tinggi.

Di daerah ini, kopi yang banyak dibudidayakan adalah kopi arabika. Petani setempat telah lama mengembangkan kopi dengan metode yang ramah lingkungan, seperti sistem agroforestri yang menggabungkan tanaman kopi dengan tanaman pelindung lainnya. Hal ini tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem tetapi juga meningkatkan kualitas biji kopi yang dihasilkan. Beberapa petani bahkan telah mendapatkan sertifikasi organik dan fair trade, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan komunitas lokal.

Panen dan Pengolahan Biji Kopi

Panen kopi Kerinci biasanya dilakukan secara selektif, di mana hanya biji kopi yang telah matang sempurna yang dipetik. Ini memastikan kualitas terbaik dari kopi yang dihasilkan. Setelah dipanen, biji kopi melalui berbagai metode pengolahan, mulai dari proses basah (washed), semi-washed, hingga natural. Setiap metode memberikan karakteristik rasa yang berbeda pada kopi.

Metode washed menghasilkan kopi dengan rasa yang lebih bersih dan cerah, sementara metode natural memberikan rasa yang lebih manis dan kompleks karena biji kopi dikeringkan bersama daging buahnya. Beberapa petani juga menggunakan teknik honey process, di mana sebagian lendir buah tetap menempel pada biji selama proses pengeringan, menghasilkan kopi dengan tingkat keasaman yang seimbang dan rasa manis alami.

Setelah proses pengeringan selesai, biji kopi harus melalui tahap roasting atau pemanggangan. Proses ini merupakan seni tersendiri karena tingkat pemanggangan akan sangat mempengaruhi rasa akhir kopi. Roaster profesional biasanya menyesuaikan profil pemanggangan berdasarkan karakteristik unik dari kopi Kerinci untuk memastikan bahwa aroma dan cita rasanya tetap terjaga.

Distribusi dan Perdagangan 

Setelah melalui proses pengolahan, biji kopi kemudian disortir dan dikemas untuk didistribusikan ke berbagai pasar, baik lokal maupun internasional. Kopi Kerinci telah dikenal di dunia sebagai salah satu kopi terbaik dari Indonesia. Banyak eksportir kopi bekerja sama dengan koperasi petani untuk memastikan kopi ini sampai ke berbagai belahan dunia, mulai dari Eropa, Amerika, hingga Asia.

Baca juga : Kopi Kerinci Jadi Primadona di Telanai Fest 2025

Di tingkat lokal, kopi enak ini dapat ditemukan di berbagai kedai kopi di Jambi, termasuk tempat-tempat seperti Hello Sapa dan Koffiekopi yang saya kunjungi. Di sinilah kopi yang telah melewati perjalanan panjang dari perkebunan akhirnya disajikan dalam cangkir, siap dinikmati dengan berbagai metode penyeduhan seperti pour-over, espresso, atau tubruk. Kedai-kedai kopi ini juga sering menjadi tempat bagi para pecinta kopi untuk berdiskusi dan menikmati pengalaman kopi yang lebih mendalam.

Selain dijual dalam bentuk biji kopi dan bubuk, beberapa petani dan koperasi juga telah mulai memproduksi cold brew dan kopi siap minum berbasis kopi Kerinci. Ini membuka peluang baru bagi kopi Kerinci untuk lebih dikenal di pasar modern yang lebih dinamis.

Menikmati Kopi Kerinci di Kota Jambi

Saat pertama kali mencicipi kopi Kerinci di Jambi, saya langsung terpukau dengan keharumannya yang khas. Rasa asamnya yang lembut berpadu dengan manis alami serta body yang seimbang menjadikan kopi ini begitu nikmat. Beberapa varian memiliki sentuhan rasa cokelat, karamel, hingga buah-buahan tropis, mencerminkan kompleksitas rasa yang hanya bisa didapat dari kopi yang ditanam di ketinggian tertentu.

Selain menikmati kopi hitamnya yang kaya, saya juga mencoba kopi susu khas yang dibuat dengan kopi Kerinci. Kombinasi antara rasa kopi yang kuat dengan susu yang creamy menciptakan keseimbangan yang sempurna. Saya semakin menyadari bahwa kopi ini bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga sebuah perjalanan panjang yang mencerminkan kerja keras para petani dan keunikan tanah Jambi.

Saya juga sempat berdiskusi dengan beberapa barista dan pemilik kedai kopi di Jambi mengenai tren kopi Kerinci. Mereka mengatakan bahwa permintaan terhadap kopi spesialti dari Kerinci terus meningkat, baik dari pelanggan lokal maupun wisatawan yang ingin membawa pulang oleh-oleh khas Jambi.

Persaingan hingga luar negeri

Persaingan kopi Kerinci, baik di pasar lokal maupun global, memang cukup ketat. Saat berada di Jambi, saya sempat ditawari kopi Brazil, yang menunjukkan bahwa kopi impor juga memiliki tempat di sana. Kopi Brazil terkenal dengan produksi massal dan harga yang lebih kompetitif karena skala perkebunannya yang luas serta biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan kopi spesialti dari Kerinci.

Di pasar internasional, kopi Kerinci harus bersaing dengan berbagai kopi unggulan dari negara lain seperti Ethiopia, Kolombia, dan Vietnam. Namun, kopi Kerinci memiliki keunggulan tersendiri, yaitu berasal dari tanah vulkanik subur di ketinggian tinggi yang memberikan profil rasa khas dengan keasaman seimbang, sentuhan manis alami, serta aroma kompleks. Selain itu, tren kopi spesialti dan kopi single origin yang semakin meningkat di kalangan pecinta kopi global menjadi peluang untuk lebih dikenal.

Di Jambi sendiri, masuknya kopi impor seperti kopi Brazil bisa jadi lebih karena faktor harga dan preferensi pelanggan yang ingin mencoba berbagai varian rasa. Meski demikian, kopi Kerinci tetap memiliki tempat istimewa karena merupakan produk lokal yang mewakili identitas daerah. Beberapa kedai kopi dan pelaku usaha lokal terus mengedukasi pelanggan tentang keunggulan kopi enak ini, baik dari segi cita rasa maupun dampak positifnya bagi para petani.

Untuk memperkuat posisinya, memang perlu terus didukung dengan strategi pemasaran yang lebih agresif, memperluas jaringan distribusi, serta meningkatkan daya saing dengan inovasi produk, seperti menawarkan berbagai metode roasting dan penyeduhan yang dapat menarik lebih banyak konsumen.

Perjalanannya dari perkebunan hingga ke meja kopi adalah kisah tentang alam, kerja keras, dan keahlian para petani. Mulai dari penanaman di lereng Gunung Kerinci, proses panen yang selektif, pengolahan yang beragam, hingga akhirnya tersaji dalam cangkir, setiap tahapannya berperan penting dalam menciptakan secangkir kopi yang sempurna.

Bagi pecinta kopi, menikmati kopi Kerinci bukan hanya tentang merasakan kelezatan rasanya, tetapi juga menghargai perjalanan panjang yang telah dilalui biji kopi ini sebelum akhirnya sampai ke meja. Jika Anda berkesempatan berkunjung ke Jambi, pastikan untuk mencicipi kopi Kerinci dan merasakan sendiri keajaiban rasa yang ditawarkannya. Kopi ini bukan hanya mencerminkan kekayaan alam Indonesia, tetapi juga menjadi bagian dari cerita panjang tentang inovasi dan ketekunan petani kopi di tanah Sumatra.