(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkokoh sinergi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pelaksanaan kegiatan *link and match* yang mempertemukan IKM komponen otomotif dengan industri besar.
“Tantangan di sektor otomotif saat ini cukup berat. Namun, setiap tantangan membawa peluang. Inilah yang kami manfaatkan melalui kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam acara *Temu Bisnis IKM Komponen Otomotif dengan Industri Besar* di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Faisol menekankan pentingnya pemberian insentif kepada industri besar yang berkolaborasi dengan sektor IKM. “Kemitraan ini diharapkan dapat menciptakan rantai pasok industri dalam negeri yang terintegrasi, memperkuat kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan mengurangi ketergantungan pada impor,” jelasnya.
Sejak dimulai pada tahun 2017, program *link and match* terus menunjukkan hasil positif. Hingga 2024, sebanyak 122 IKM telah bermitra dengan 55 Tier-1 APM, dengan lebih dari 60 Memorandum of Understanding (MoU) baru ditandatangani tahun ini.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, menambahkan bahwa program ini tidak hanya mempertemukan IKM dengan industri besar, tetapi juga menyediakan lokakarya, pameran, dan konsultasi untuk mendukung pengembangan IKM. “Pameran tahun ini diikuti oleh 39 booth, termasuk Tier-1 APM, lembaga pembiayaan, dan *start-up* industri,” kata Reni.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, penghargaan juga diberikan kepada mitra strategis Kemenperin, seperti Kadin Indonesia, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Astra International, dan Pemerintah Kabupaten Tegal. “Kami berharap kegiatan ini menjadi sarana bagi IKM untuk meningkatkan akses pasar, menjalin kemitraan strategis, dan memperluas wawasan industri,” tambahnya.
Selain itu, Wamenperin Faisol Riza menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya mendorong pertumbuhan sektor otomotif tetapi juga memperkuat daya saing IKM dalam rantai pasok nasional. “Harapannya, IKM tidak hanya menjadi pemasok, tetapi mampu naik kelas dan memberikan dampak positif pada ekonomi nasional,” pungkas Faisol.
Dengan strategi ini, Kemenperin optimis bahwa industri kecil dan menengah akan semakin kuat dan berdaya saing di tengah dinamika ekonomi global.