BISKITA Trans Wibawa Mukti Diluncurkan, Kabupaten Bekasi Jadi Pelopor Transportasi Mandiri

(Beritadaerah-Jakarta) Pemerintah Kabupaten Bekasi resmi meluncurkan layanan transportasi massal **BISKITA Trans Wibawa Mukti**, sebuah program berbasis skema *buy the service* (membeli layanan) yang dirancang untuk meningkatkan integrasi transportasi di wilayah tersebut. Peresmian dilakukan oleh Penjabat (Pj.) Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan.

Rute awal BISKITA Trans Wibawa Mukti menghubungkan **Stasiun KRL Cikarang** dengan **Stasiun LRT Jabodebek Jati Mulya**, menjadikannya kabupaten pertama di Indonesia yang secara mandiri mendanai program transportasi serupa.

Plt. Direktur Angkutan BPTJ, Solihin Purwantara, mengapresiasi langkah Kabupaten Bekasi yang dianggap sebagai contoh nyata implementasi amanat UU No. 22 Tahun 2009 dan Perpres No. 55 Tahun 2018 terkait Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).

“Ini membuktikan bahwa pemerintah daerah mampu menghadirkan layanan transportasi massal yang memenuhi standar pelayanan minimum sekaligus mendukung target peningkatan pengguna angkutan umum hingga 60 persen,” ujar Solihin pada Senin (2/12/2024).

**Fasilitas Modern dan Layanan Terintegrasi**
BISKITA Trans Wibawa Mukti hadir dengan tujuh koridor, diawali dengan Koridor 1 yang melintasi **Pasar Cibitung**, **Pasar Tambun**, hingga **Bulak Kapal**, dengan total lintasan 20 km satu arah atau 40 km pulang-pergi. Layanan ini didukung oleh 15 unit armada berfasilitas modern, seperti AC, CCTV, dan sistem pembayaran non-tunai (*cashless*).

“Pemberhentian bus tersebar di 50 titik, dengan jarak antarbus (headway) sekitar 12 menit. Layanan ini beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 21.00, dengan waktu tempuh rata-rata pulang-pergi 163 menit,” terang Dedy Supriyadi.

**Dukungan Mobilitas dan Pengurangan Kemacetan**
Kehadiran BISKITA Trans Wibawa Mukti diharapkan mampu mendukung mobilitas masyarakat sekaligus menjadi solusi efektif untuk mengurangi kemacetan di Kabupaten Bekasi. Layanan ini juga diatur agar terintegrasi dengan KRL dan LRT, memperluas aksesibilitas transportasi publik yang ramah lingkungan.

“BISKITA adalah simbol kemajuan transportasi di Kabupaten Bekasi dan menjadi inspirasi bagi kabupaten/kota lainnya di Indonesia,” kata Dedy.

Sebagai tambahan, layanan **BISKITA** sebelumnya telah tersedia di beberapa kota seperti Bogor, Bekasi, dan Depok, dengan nama-nama lokal masing-masing. Kabupaten Bekasi kini juga tengah mempersiapkan kerja sama dengan Bank BJB untuk mendukung sistem pembayaran non-tunai berbasis kartu seperti TapCash, e-Money, Brizzi, dan Flash.

Dedy berharap sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta terus ditingkatkan untuk mewujudkan transportasi yang berkelanjutan dan berdaya saing. “Ini adalah langkah besar menuju Kabupaten Bekasi yang lebih maju dan sejahtera,” tutupnya.