(Beritadaerah – Batu) Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro meresmikan pengoperasian Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) Non Ekonomi dengan Rute Terminal Kertajaya (Mojokerto) – Terminal Batu Via Tahura (Taman Hutan Rakyat) Cangar. Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Mojokerto (25/1), bus full AC angkutan umum trayek Mojokerto-Batu milik PT. Bagong Dekaka Makmur ini akan melintasi tiga halte yakni di Bundaran Pacet, Sendi, dan Air Panas Cangar. Dengan beroperasinya bus ini, diharapkan dapat mendukung pariwisata di daerah ini.
Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro menegaskan, adanya bus AKDP yang menghubungkan antara Mojokerto dan kota Batu dapat menjadi langkah strategis dan solutif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
Ditambahkan oleh Ali, saat ini sudah bukan zamannya masing-masing daerah harus berkompetisi, tapi berkolaborasi. Dengan adanya rute baru ini Mojokerto-Batu via Cangar kita berharap akan menjadi pengungkit ekonomi sehingga masyarakat Mojokerto maupun Batu akan berdampak. Hal ini sejalan dengan program Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terkait seluruh daerah yang saling terhubung.
Di akhir sambutannya, Ali mengharapkan, dengan diresmikannya trayek bus ini, bisa mewujudkan Mojokerto raya yang semakin berkembang dan menjadi kota yang berkelas dunia. Warga Kota Mojokerto semakin sehat semuanya, karena dengan sehat harapan hidup bertambah maka indeks pembangunan manusia akan meningkat.
Sejauh ini, armada bus yang dioperasionalkan sebanyak enam bus. Bus yang berkapasitas 12 penumpang dengan tarif promo Rp30 ribu selama dua bulan ini akan beroperasi dari pukul 05.00-16.00 WIB. Terkait hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko menerangkan, bus ini menghubungkan dua wilayah dengan rute melewati beberapa lokasi pariwisata, sehingga masyarakat bisa menjadikan bus ini alternatif kendaraan untuk pergi berwisata.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono menjelaskan, untuk memberikan rasa aman di perjalanan, Ia telah memilih supir yang andal. Nyono juga mengatakan, trayek baru tersebut juga telah dilakukan proses uji coba. Selain itu, untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang diakibatkan rem blong, Nyono mengatakan akan membuka jalur Ngeprik.
“Jadi, nantinya jalur turun tidak melewati Gotekan, tapi lewat jalan kabupaten via Ngeprik yang turunannya tidak terlalu tajam untuk menghindari risiko kecelakaan. Yang naik tetap lewat Gotekan,” kata Nyono.
Nyono juga menilai, dengan adanya trayek baru Mojokerto-Batu ini, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga ketepatan waktu menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pengoperasiannya. Ketepatan waktu menjadi hal pokok prioritas, karena masyarakat biasanya meninggalkan angkutan umum karena angkutan umumnya tidak tepat waktu.