(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menugaskan PT PLN (Persero) untuk mempercepat penyerapan anggaran tambahan senilai Rp4,35 triliun. Dana tersebut dialokasikan guna mendukung percepatan realisasi anggaran dan pelaksanaan program strategis di sektor ketenagalistrikan.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa anggaran tersebut diarahkan untuk program listrik desa serta penyambungan listrik gratis bagi masyarakat. Ia menjelaskan, langkah ini diambil untuk mempercepat penyerapan anggaran kementerian yang hingga 10 November 2025 baru terealisasi sebesar 31,12 persen dari total pagu Rp14,1 triliun.
Bahlil menuturkan, Kementerian ESDM sebelumnya memiliki pagu awal sebesar Rp8,3 triliun yang kemudian disesuaikan menjadi Rp7,8 triliun akibat kebijakan efisiensi. Namun, setelah mendapat tambahan anggaran pada Agustus lalu, total pagu meningkat menjadi Rp14,1 triliun untuk membiayai sejumlah program prioritas, termasuk Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL).
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan penyerapannya disebabkan oleh proses tender yang baru dimulai pada September hingga Oktober. Meski begitu, pihaknya optimistis PLN mampu menyerap anggaran tambahan tersebut berkat kesiapan infrastruktur dan pengalaman yang dimiliki. Kementerian ESDM memperkirakan realisasi anggaran bisa mencapai 92 persen pada akhir Desember 2025.
Adapun alokasi anggaran di lingkungan Kementerian ESDM mencakup beberapa unit kerja, antara lain Sekretariat Jenderal sebesar Rp646,4 miliar dengan realisasi 68,95 persen, Inspektorat Jenderal Rp128,1 miliar (67,81 persen), serta Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Rp5,367 triliun (33,84 persen).
Sementara itu, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan mendapat pagu Rp4,35 triliun dengan realisasi 3,21 persen, Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Rp768 miliar (61,16 persen), dan Badan Geologi Rp1,599 triliun (33,63 persen). Beberapa unit lain seperti BPH Migas, BPMA, dan Badan Pengembangan SDM ESDM juga menunjukkan tingkat realisasi yang cukup tinggi, masing-masing di atas 75 persen.
Dengan langkah percepatan ini, Kementerian ESDM menargetkan agar seluruh program strategis, terutama di sektor ketenagalistrikan, dapat terealisasi tepat waktu dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.


