Panen Raya Cabai Merah Kelompok Tani Binaan di Tanimbar, Maluku

(Beritadaerah-Maluku) Kelompok Tani Binaan Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku menggelar panen raya cabai merah. Upaya yang dilakukan kelompok tani ini untuk menekan laju inflasi serta mengatasi kelangkaan cabai merah yang sempat mempengaruhi harga pangan.

Kegiatan yang berlangsung di Kebun Dalam Lese, Desa Kabiarat, Saumlaki, Maluku, ini menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga di pasar lokal.

Saat membuka acara panen raya, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Joseph James Kelwulan, yang akrab disapa Buce, menyampaikan program ini telah berlangsung sejak 2022 dan berhasil mengatasi krisis cabai di wilayah Saumlaki serta sekitarnya.

“Kegiatan panen ini sudah sekitar 3 hingga 4 kali dalam setahun, dan diharapkan dapat terus berlanjut demi kestabilan harga cabai di wilayah kita,” kata Buce, Senin (29/10).

Panen raya ini tidak hanya bermanfaat dalam penyediaan cabai bagi masyarakat setempat, tetapi juga menjadi bagian dari dukungan terhadap kebijakan pemerintah pusat untuk menekan inflasi pangan. Menurut Buce, upaya ini penting agar masyarakat Tanimbar terhindar dari dampak inflasi yang merugikan, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Panen raya ini tidak hanya melibatkan Dinas Pertanian, tetapi juga menggugah partisipasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain yang berkaitan langsung dengan sektor pertanian. Buce mengajak seluruh OPD terkait untuk mendukung Kelompok Tani Dalam Lese agar lebih mandiri dan mampu memberikan kontribusi lebih bagi stabilitas pangan daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Jimmy A. Watumlawar, menjelaskan bahwa Kelompok Tani Dalam Lese adalah salah satu kelompok yang paling mandiri dan inovatif di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Kelompok ini sudah mengadopsi teknologi pertanian modern seperti irigasi tetes yang dikembangkan oleh para pakar pertanian Israel. Metode ini memungkinkan lahan seluas 0,5 hingga 1 hektare menghasilkan hingga 2 ton cabai merah dalam sekali panen.

Keberhasilan panen ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan cabai merah hingga akhir tahun, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru, di mana permintaan pangan biasanya meningkat tajam. Kelangkaan stok tahun lalu yang mengakibatkan harga cabai mencapai titik tertinggi di pasar kini menjadi perhatian serius, dan Dinas Pertanian berkomitmen memastikan pasokan lokal tercukupi.