(Beritadaerah – Jawa) Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan budidaya udang. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diolah oleh Forum Udang Indonesia (FUI), ekspor udang nasional di sepanjang Januari-November 2020 mencapai US$ 1,86 miliar, lebih besar dari realisasi ekspor udang nasional sepanjang tahun 2019 yang sebesar US$ 1,7 miliar.
Untuk itu pemerintah terus mendorong pengembangan industri budidaya udang, karena hal ini tertuang dalam kebijakan RPJMN 2020-2024 sebagai major project, atau Proyek Prioritas Strategis untuk mendorong Indonesia sebagai produsen perikanan terbesar yang berkelanjutan.
Dalam kunjungan kerjanya ke beberapa lokasi tambak dan hatchery udang di wilayah Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (9/2), Staf Ahli Menteri Bidang Sosio-Antropologi Tukul Rameyo Adi mendorong kemitraan antara swasta dan masyarakat dalam pengembangan budidaya udang.
Adapun lokasi yang dikunjungi ialah Tambak Udang milik Dinas Kelautan dan Perikanan Probolinggo, pertambakan udang milik PT. Anugrah Berjaya Kraksaan (ABK), serta pembenihan udang milik Agape Hatchery.
“Tujuan kunjungan ini adalah untuk berdiskusi langsung dengan para pelaku budidaya udang untuk menghimpun masukan dari berbagai pengalaman dan permasalahan di lapangan,” kata Rameyo yang dikutip laman Maritim, Rabu (10/2).
Saat ini, pemerintah tengah mengupayakan Indonesia untuk menjadi pengekspor udang terbesar di dunia dan menargetkan peningkatan 250% hingga tahun 2024. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan pengetahuan di lapangan guna melakukan intensifikasi budidaya udang. Untuk menghasilkan industri budidaya udang yang baik, perlu didukung dengan pasokan benih dari hatchery handal yang berkelanjutan.
Staf Ahli Rameyo juga mengemukakan bahwa keberhasilan dan pelaksanaan budidaya udang ini diikutkan juga dengan kaidah keberlanjutan atau sustainability. Dengan adanya industri budidaya udang ini, pada akhirnya juga akan berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat. Hal ini dikarenakan adanya pemberdayaan masyarakat dalam menjalankan industri budidaya udang.
KKP juga merilis data pada tahun 2020, Indonesia telah mengekspor komoditas tersebut sebanyak 208.000 ton. KKP akan menaikkan volume ekspor dari komoditas udang sebesar 250 persen, yakni dari 208.000 ton pada 2020 menjadi 727.000 ton pada 2024, terutama untuk pasar Amerika Serikat dan China. Sedangkan harga udang tambak relatif baik di tengah pandemi saat ini dan permintaan untuk pasar ekspor serta domestik masih tumbuh.