(Beritadaerah – Penajam Paser Utara) Dalam pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Satu di atas lahan seluas 22,16 hektare (ha) Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero). Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis (6/7).
“Pembangunan itu merupakan upaya Brantas Abipraya sebagai salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) berkontribusi dalam mewujudkan IKN yang ramah lingkungan, sedapat mungkin mengurangi produksi sampah dan mendorong daur ulang,” kata Sugeng.
Sugeng mengatakan, proyek pembangunan TPST Satu KIPP IKN itu mulai dibangun pada pertengahan 2023 dan ditargetkan tuntas pada Desember 2024 mendatang atau memakan waktu satu setengah tahun.
“Dalam pembangunan TPST itu pun, kami akan melakukan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan pada masa konstruksi,” ujar Direktur Utama Brantas Abipraya.,
Menurut Sugeng, TPST Satu akan dibangun pada satu hamparan lokasi yang sama dengan instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik 1 KIPP IKN, yaitu terletak di lahan seluas 22,15 ha. Dengan luas area tersebut, TPST Satu ini berpotensi dapat mengolah sampah sebesar 74 ton per hari dan lumpur sebanyak 15 ton per hari.
“Dengan luas lahan TPST 1,3 ha, sistem pengelolaan sampah di KIPP IKN ini memerlukan konsep untuk dapat menopang berjalannya perencanaan kota yang baik, yang didesain terintegrasi dengan komponen penunjang lainnya,” tuturnya.
Dia optimistis adanya TPST 1 ini dapat menghasilkan pengolahan sampah berupa energi, tidak menghasilkan emisi di atas standar yang ditentukan, dan sebesar 60 persen sampah yang ditimbulkan harus di daur ulang.
Selain itu dalam TPST itu akan dibangun sistem pengelolaan sampah terkoneksi dengan internet dan dapat diakses oleh penduduk dan menghasilkan tingkat residu dari pengelolaan yang minimum.
Sugeng juga menambahkan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan ini, pihaknya akan mengutamakan penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) sebagai upaya menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman agar tercapai zero accident. Selain itu Brantas Abipraya juga akan bekerja lebih cerdas lagi dalam pembangunan TPST, agar pekerjaan ini tuntas tepat waktu, tepat mutu dan biaya.