(Beritadaerah-Jakarta) Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pemerintah melihat peluang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka 8 persen dalam beberapa tahun ke depan. Ia mengaitkan optimisme tersebut dengan arahan Presiden yang menempatkan target tersebut sebagai fondasi awal bagi Indonesia untuk bergerak menuju status negara maju.
Dalam acara peluncuran Bloomberg Businessweek Indonesia di Jakarta pada Kamis (20/11), Menkeu mengungkapkan bahwa sempat muncul keraguan dari berbagai pihak ketika Presiden Prabowo menyampaikan target pertumbuhan tinggi tersebut. Namun ia justru menilai angka itu sebagai titik awal yang positif dan dapat dicapai jika kebijakan yang dijalankan tepat.
Menkeu menuturkan bahwa upaya mencapai pertumbuhan 8 persen bukan tantangan sederhana, sehingga pemerintah harus mampu membaca dinamika ekonomi dan menerapkan kebijakan yang sesuai. Ia menyinggung konsep Sumitronomics yang menitikberatkan pada tiga pilar utama, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan hasil pembangunan, serta terjaganya stabilitas nasional.
Untuk mendorong pergerakan ekonomi, pemerintah telah melaksanakan langkah teknis berupa penempatan dana di Bank Himbara. Pada September lalu, sekitar Rp200 triliun dialokasikan untuk mempercepat penyaluran kredit, dan pada tahap selanjutnya pemerintah kembali menambah Rp76 triliun. Kebijakan ini diambil untuk memperkuat aktivitas ekonomi di berbagai sektor.
Selain instrumen penempatan dana, Menkeu menyampaikan bahwa penciptaan ekspektasi positif di masyarakat dan pelaku usaha juga memegang peranan penting. Ia menjelaskan bahwa ketika keyakinan publik terhadap prospek ekonomi meningkat, pelaku bisnis cenderung lebih berani melakukan ekspansi dan investasi, sehingga pertumbuhan dapat terdorong secara signifikan.
Ke depan, pemerintah akan mengoptimalkan kebijakan fiskal, moneter, serta sektor riil secara terpadu untuk mendukung percepatan pertumbuhan. Dengan didukung pembenahan iklim investasi, Menkeu meyakini bahwa sasaran pertumbuhan 8 persen dapat dicapai lebih cepat dari yang diperkirakan.
Menkeu menegaskan bahwa pemerintah akan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tersebut agar tetap berkelanjutan, dengan menggerakkan seluruh mesin pendorong ekonomi mulai dari kebijakan fiskal, moneter, hingga sektor swasta.


