(Beritadaerah-Karawang) Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengapresiasi kehadiran program Think Big Space (TBS) dari Amazon Web Services (AWS) di SMK Negeri 1 Karawang. TBS dari AWS Indonesia merupakan bagian dari upaya global untuk membangun kapabilitas teknis generasi muda. Program ini tidak hanya dihadirkan di lingkungan sekolah, namun ke depannya juga akan diperluas ke sarana publik, sesuai dengan kebutuhan komunitas sekitarnya.
TBS di Jabar menjadi yang pertama di Asia Tenggara dan dinilai sangat baik untuk mendukung peningkatan keterampilan siswa SMK sekaligus memperkuat koneksi antara dunia pendidikan dan industri.
Saat peresmian, Pj Gubernur Jawa Barat menyampaikan peresmian Think Big Space ini sangat baik bagi siswa-siswa SMK yang ingin menambah pengetahuan mereka, serta untuk menjawab tantangan link and match antara pendidikan dan industri. Tantangan lulusan SMK di Jabar adalah relatif sulit masuk ke dunia industri karena materi yang diajarkan belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan industri.
“Ini adalah salah satu jawabannya. Kami mengapresiasi program ini, dan setelah melihat langsung SMK ini, ternyata kondisinya sangat baik,” kata Bey.
Bey juga menyoroti pentingnya keterampilan dasar seperti teknik bubut dan las yang masih sangat dibutuhkan industri. Ia mencontohkan teknologi pembuatan gantungan baju oleh siswa SMK Negeri 1 Karawang, yang dinilai memiliki kualitas lebih baik dibanding produk serupa di pasaran.
Terkait pengembangan program, Bey menilai bahwa meskipun SMK Negeri 1 Karawang ini sudah berjalan dengan baik, penyesuaian tetap diperlukan agar sesuai dengan kebutuhan industri yang terus berkembang.
Country Manager AWS Data Center Indonesia Winu Adiarto menyatakan, dukungan terhadap pendidikan berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) adalah prioritas untuk menciptakan generasi yang kreatif dan siap berkompetisi di dunia digital.
“Kami sangat berharap bahwa Think Big Space ini dapat membantu membangun kapabilitas teknis generasi muda di wilayah kami beroperasi, terutama karena 70 persen penduduk Indonesia berusia antara 14 hingga 47 tahun. Ini adalah potensi besar yang harus dimanfaatkan secara positif,” katanya.
Winu, menyampaikan melalui program ini, diharapkan SMK di Jawa Barat dapat terus berinovasi dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar global, serta menjadi motor penggerak bagi perkembangan industri dan ekonomi di Indonesia.