(Beritadaerah – Nasional) Pemerintah terus meningkatkan peran Energi Baru Terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025. Salah satu upaya yang dilakukan mendorong pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber pembangkit listrik.
Melalui anak perusahaan PLN yakni PT PLN Gas & Geothermal (PLN GG) menggandeng PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam joint study ntuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Lampung dan Sulawesi Utara.
Langkah strategis ini bertujuan untuk menyinergikan potensi masing-masing dalam pengembangan PLTP. Adapun lokasi yang akan dilakukan kajian untuk pengembangan di wilayah kerja PGE, khususnya di Area Ulubelu, Lampung) dan Area Lahendong, Sulawesi Utara.
“Pengembangan energi panas bumi bagi kelistrikan akan meningkatkan perekonomian karena dapat menurunkan pemakaian impor energi migas sehingga dapat menyeimbangkan neraca energi indonesia,” kata Direktur Mega Proyek PLN Iksan Asaad yang dikutip laman BUMN, Rabu (6/1).
Dijelaskan oleh Iksan, penggunaan energi panas bumi juga dapat mengurangi dampak lingkungan akibat penggunaan energi fosil. Sehingga kita dapat menciptakan ketahanan energi melalui renewable energy secara mapan dan berkelanjutan. Iksan berharap sinergitas ini juga dapat memberikan dampak yang positif untuk perkembangan panas bumi di Indonesia.
Sampai dengan 2020, PLN GG telah berkontribusi dalam counterpart bersama Holding, melakukan percepatan pengembangan 11 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Ungaran, Wilis, Cisolok Sukarame, Kapahiang, Danau Ranau, Gn Geurodong, Atadei, Songa Wayaua, Oka Ile Ange, Gn Sirung, dan Talaga Ranu. Termasuk WKP Eksisting, Tangkuban Perahu, Ulumbu dan Mataloko dengan total potensi mencapai 305 MW.
Indonesia merupakan negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia yakni 35% total panas bumi dunia. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahwa potensi sumber energi panas bumi Indonesia mencapai 28.000 MW dan tersebar pada 265 lapangan di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, NTT, Maluku dan sebagian Kalimantan.