(Beritadaerah – Manado) Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) catatan transaksi perdagangan antara Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2021 mencapai total nilai Rp. 1,75 triliun. Dengan rincian nilai muat (Jatim ke Sulut) sebesar Rp. 1,45 triliun dan nilai bongkar (Sulut ke Jatim) sebesar Rp. 300,45 miliar. Dari transaksi ini, neraca perdagangan Jatim atas Sulut mengalami surplus sebesar Rp. 1,15 triliun.
Dalam meningkatkan kerja sama dagang antar daerah, Pemerintah Provinsi Jatim kembali menggelar Misi Dagang dan Investasi kembali dengan provinsi lain. Kali ini dengan Provinsi Sulut yang berlangsung di Manado, pada hari Kamis (25/8). Hasil misi dagang tersebut tercatat nilai transaksinya mencapai lebih dari Rp 158,9 miliar.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang hadir langsung dalam misi dagang dan membuka acara ini mengatakan, misi dagang dan investasi merupakan cara jitu untuk mengungkit neraca perdagangan dan kerjasama strategis antar daerah. Gubernur Khofifah berharap program ini menjadi salah satu harapan bagi daerah untuk mengendalikan laju inflasi.
“Sesuai arahan Gubernur Bank Indonesia yang mengatakan bahwa laju inflasi dapat dikendalikan antara lain melalui peningkatan kerjasama antar daerah. Sebelum arahan ini muncul, Jatim sudah keliling. Kita terus gerilya untuk memperkuat kerjasama antar daerah melalui misi dagang sejak tahun 2019,” kata Gubernur Khofifah yang dikutip laman Kominfo Jatimprov, Jumat (26/8).
Misi Dagang dan Investasi kali ini diikuti 200 pengusaha dari Jawa Timur sebanyak 42 pengusaha, dari Sulawesi Utara 100 pengusaha dan sisanya dari Dinas Pemprov Jatim dan Sulut serta beberapa asosiasi dan BUMD.
Dari data akhir yang dihimpun Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur hingga pukul 18.00 WITA, terdapat 40 jenis transaksi perdagangan. Nilai total tepatnya, yakni Rp 158.985.000.000. Adapun komoditi yang ditransaksikan dari Jawa Timur ke Sulawesi Utara yakni didominasi telur dan perhiasan, asesoris serta kebutuhan pokok. Sedangkan dari Sulawesi Utara ke Jawa Timur didominasi komoditi ikan, kayu-kayuan dan rempah-rempah.
Sebelumnya Pemprov Jatim pada tahun 2022 telah menggelar misi dagang dan investasi dengan provinsi seperti Sulawesi Tenggara, Kepulauan Bangka Belitung, Gorontalo, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.