Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kemkomdigi, Edwin Hidayat Abdullah (Foto: Infopublik)

Garuda Spark Innovation Hub, Motor Baru Transformasi Digital Indonesia

(Beritadaerah – Nasional) Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) meresmikan Garuda Spark Innovation Hub (GSIH), Kamis (2/10/2025). Program ini dihadirkan sebagai wadah kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat transformasi digital sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kemkomdigi, Edwin Hidayat Abdullah, menyebut Innovation Hub lahir dari kebutuhan mengoptimalkan bonus demografi.

“Kita ingin bonus demografi ini tidak hanya menjadi angka, tapi benar-benar menjadi dividend ekonomi melalui semangat inovasi anak muda,” kata Edwin.

Ia menegaskan, digitalisasi merupakan instrumen penting menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Sebagai contoh, India sukses menekan ICOR dari 7,5 menjadi di bawah 4 berkat transformasi digital pada 2012–2020. “Indonesia masih memiliki ICOR yang relatif tinggi dibanding negara ASEAN, sehingga digitalisasi menjadi sebuah keharusan,” tambahnya.

Desain Nasional, Adaptasi Lokal

Edwin menekankan, Garuda Spark Innovation Hub bersifat nationally coordinated but locally adapted—dikoordinasikan secara nasional namun disesuaikan dengan potensi daerah.

  • Jakarta: fokus pada sustainable business dan clean energy dengan dukungan PLN Icon Plus.
  • Bandung: diarahkan pada pengembangan artificial intelligence (AI) dan industri kreatif.
  • Medan: berfokus pada pertanian dan produk konsumsi.

Dengan model ini, GSIH diharapkan bisa menghasilkan inovasi yang relevan dan berdaya saing, sesuai kebutuhan lokal.

Ekosistem Terbuka

Menurut Edwin, GSIH bukanlah milik pemerintah semata. “Innovation Hub ini adalah open ecosystem, agnostik. Siapapun—startup, investor, universitas, maupun komunitas—bisa bergabung,” tegasnya.

Dalam skema ini, pemerintah bertindak sebagai koordinator, fasilitator, dan katalisator, sementara pelaksanaan dan inovasi digerakkan oleh sektor swasta serta masyarakat.

Selain di Jakarta dan Bandung, Innovation Hub akan diperluas ke Medan, Aceh, dan daerah lain sesuai potensi masing-masing wilayah. Langkah ini, menurut Edwin, diharapkan dapat mendorong lahirnya inovasi berdampak nyata, baik dalam peningkatan layanan publik maupun akselerasi ekonomi digital.

“Transformasi digital adalah tanggung jawab kolektif. Mari jadikan Garuda Spark sebagai ruang tumbuh generasi muda, agar inovasi mereka bisa membawa Indonesia lebih maju, tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga global,” pungkasnya.