Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Strategi KKP Majukan Budidaya Udang

(Beritadaerah-Padang) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat strategi dalam memajukan industri udang nasional, terutama di sektor hulu perikanan budidaya. Kolaborasi lintas pihak antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, hingga asosiasi perikanan dinilai menjadi kunci untuk membangun industri udang yang berdaya saing global dan berkelanjutan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, menilai Indonesia memiliki peluang besar dalam menjadikan udang sebagai komoditas unggulan. Dengan ketersediaan lahan, capaian produksi, serta posisi strategis di pasar dunia, sektor ini dipandang mampu berkembang lebih maju apabila didukung strategi yang tepat.

Ia menjelaskan sejumlah langkah yang tengah diprioritaskan. Pertama, penyusunan regulasi yang lebih efisien dengan menyederhanakan perizinan, mengharmonisasi aturan pusat dan daerah, serta memastikan kebijakan mendukung investasi tanpa mengabaikan aspek lingkungan. Kedua, penerapan praktik budidaya baik atau *Good Aquaculture Practice*, termasuk pelatihan pembudidaya, penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta penerapan biosecurity untuk menjamin kualitas sejak awal produksi.

Selain itu, pemerintah menyiapkan dukungan pembiayaan melalui akses kredit lunak, skema insentif bagi petambak yang menjalankan praktik terbaik, dan kerja sama dengan lembaga keuangan untuk memperluas akses modal. KKP juga memperkuat program pengembangan induk udang unggul buatan dalam negeri. Salah satunya melalui hasil riset Balai di Karangasem, Bali, yang melahirkan induk lokal bernama Nusa Dewa sebagai alternatif dari impor.

Tebe mengingatkan pentingnya meninggalkan pola lama seperti penggunaan antibiotik, dan menggantinya dengan probiotik yang lebih aman dan ramah lingkungan. Ia menekankan inovasi perlu dihubungkan dengan aspek keekonomian agar bisa diterapkan luas oleh pembudidaya.

Dukungan serupa datang dari kalangan akademisi. Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menyebut perguruan tinggi siap menjadi mitra strategis dalam riset dan pengembangan industri perikanan. Ia mencontohkan hasil riset terkait bioteknologi, probiotik, teknologi digital berbasis kecerdasan buatan, hingga pakan berbahan lokal yang siap diimplementasikan.

Sementara itu, Ketua Farmers Learning Club, Gerry Kamahara, menekankan pentingnya ruang kolaborasi. Melalui ajang tahunan FARM 2025, pihaknya menampung aspirasi para petambak sekaligus membangun jejaring industri.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan tidak hanya menopang ketahanan pangan, tetapi juga berperan menjaga keberlangsungan ekosistem perikanan di alam. :::