(Beritadaerah-Kutai Barat) Jengkol atau jering yang merupakan tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara. Masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai bahan pangan dan dari bijinya di olah menjadi lauk. Jengkol termasuk dalam suku polong-polongan. Beberapa daerah di Indonesia memiliki potensi jengkol yang cukup besar, terlebih saat musim panen. Salah satu daerah tersebut yakni Kabupaten Kutai Barat di Kalimantan Timur.
Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah tanaman khas tropis yang banyak tumbuh di Kalimantan, termasuk di Kutai Barat. Panen jengkol ini sering dilakukan secara musiman, biasanya saat musim penghujan karena tanaman jengkol membutuhkan banyak air untuk tumbuh optimal.
Bagi warga di Kabupaten Kutai Barat, panen jengkol menjadi moment yang cukup dinantikan oleh warga setempat dan melibatkan banyak orang. Keseruan dan keceriaan warga terlihat saat panen jengkol.
Jengkol bisa tumbuh subur di Kutai Barat karena iklim dan tanahnya yang cocok. Selain itu, karena buahnya yang besar dan harus dipetik dengan hati-hati maka diperlukan proses pembersihan. Setelah panen, proses pembersihan dan pemisahan biji jengkol juga bisa cukup seru, karena jengkol punya aroma khas yang kuat.
Saat panen, para petani jengkol di Kutai Barat akan memetik buah jengkol yang sudah matang, biasanya berwarna kecoklatan dan terlihat agak retak pada kulitnya. Setelah dipetik, jengkol biasanya dibersihkan dari kulitnya dan disortir untuk dipisahkan antara yang masih bagus dan yang sudah terlalu tua atau busuk.
Dalam memanen jengkol ada proses yang harus dilakukan oleh warga di Kutai Barat, yang pertama yakni masa persiapan panen. Dimana sebelum memetik, para petani akan melihat kondisi pohon jengkol yang akan dipanen apakah buahnya sudah siap dipetik atau belum. Biasanya, terlihat buah berwarna coklat keemasan dan kulitnya mulai terbuka sedikit.
Kedua, pemilihan dan pemotongan pohon yang akan dipanen. Hal ini diperlukan kehati-hatian dalam memetik buah jengkol dan biasanya menggunakan alat panjang agar dapat menjangkau cabang-cabang pohon yang lebih tinggi.
Selanjutnya, ketiga yakni pengolahan pasca panen, setelah selesai dipilih buah jengkol yang paling baik, maka jengkol harus segera diolah untuk menjadi masakan seperti sambal jengkol, sate jengkol, atau bahkan dijual ke pasar. Tapi ada juga warga yang tidak mengolahnya langsung tapi menjemur atau mengawetkannya untuk stok atau dijual.
Terakhir, dalam proses pengawetan apabila buah jengkol tidak langsung dimasak, maka dapat dilakukan proses pengawetan yaitu dengan merebus atau diasinkan agar tidak cepat busuk. Jengkol yang telah diawetkan ini juga sering dijadikan bahan mentah olehan untuk dijual ke luar daerah Kalimantan Timur.