(Beritadaerah – Prabumulih) PT Pertamina melakukan pengembangan dengan melakukan pengeboran tiga sumur yang berada di dua wilayah administrasi yaitu Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan. Rencana pengeboran yang sebelumnya telah dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten/kota setempat ini, mendapat lampu hijau dan dukungan positif.
Dengan langkah ini, Subholding Upstream Pertamina melalui Regional Sumatera Zona 4 yang juga merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) SKK Migas optimis dapat mencapai target produksi tahun 2022.
Dukungan dan harapan agar pengeboran kali ini berjalan lancar dan berhasil menambah produksi migas Pertamina, demikian yang disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Prabumulih, Matnur Latif, S.T., M.Si.
“Harapan kami upaya-upaya yang dilakukan Pertamina berhasil, dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui mekanisme dana bagi hasil migas, dan memberikan multiplier effect khususnya bagi masyarakat. Kami selalu mendukung upaya-upaya peningkatan produksi migas yang dilakukan Pertamina,” kata Latif dalam siaran persnya pada hari Selasa (22/2).
Sementara itu General Manager Zona 4, Agus Amperianto, mengungkapkan langkah agresif KKKS yang tergabung dalam Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream tersebut bukan tanpa alasan, untuk memenuhi target produksi migas Zona 4, yaitu minyak 23.700 BOPD dan gas 498 MMSCFD, diperlukan strategi jangka pendek dan menengah yang terencana dengan baik.
Agus juga mengakui, bahwa program kerja yang masif dan agresif merupakan salah satu strategi sebagai upaya meningkatkan produksi migas KKKS Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream. Implementasi ini sejalan dengan semangat SUMATERA (SUstainable, MAssive, To grow, Efficient, Resilient, Aggressive) yang digadang oleh KKKS Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai Regional Sumatera.
Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan menyampaikan bahwa SKK Migas dan KKKS akan terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi migas di wilayah Sumatera Bagian Selatan khususnya. Upaya yang dilakukan juga untuk mencapai bersama target produksi nasional dengan harapan kedepan ketahanan energi nasional dapat kita jaga bersama.
Hingga awal Februari 2022 data Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas year-to-date menunjukkan produksi minyak berada di angka 23.417 BOPD atau sekitar 99% dari target. Sedangkan produksi gas di angka 517,52 MMSCFD atau sekitar 104% dari target. Produksi ini ditopang oleh tujuh lapangan yang dioperasikan sendiri yaitu Prabumulih, Limau, Pendopo, Adera, Ramba, Ogan Komering, dan Raja Tempirai. Di samping itu, produksi juga disokong oleh dua wilayah kerja non-operator yaitu Corridor dan Unitisasi Suban, serta sepuluh Kerja Sama Operasi.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu