(Beritadaerah-Sumedang) Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mendorong optimalisasi fungsi Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sebagai bagian dari visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan air, pangan, dan energi nasional.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan komitmen tersebut saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Senin (20/1/2025).
“Pemanfaatan bendungan bukan hanya untuk menampung air, tetapi juga mencakup pembangunan jaringan distribusi air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum, peternakan, dan pertanian, yang semuanya mendukung ketahanan pangan,” kata Dody dalam keterangannya kepada InfoPublik.
**Dukungan Infrastruktur untuk Penurunan Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi**
Peresmian yang dihadiri langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto ini menekankan pentingnya sinergi antar-kementerian dan lembaga dalam membangun infrastruktur strategis.
“Kerja sama lintas sektor dalam pengembangan infrastruktur seperti Bendungan Jatigede hari ini diharapkan mampu berkontribusi dalam menurunkan ICOR di bawah 6 persen, mencapai pengentasan kemiskinan hingga 0 persen, dan mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen sebagaimana arahan Presiden,” ujar Dody.
**Fungsi dan Dampak Bendungan Jatigede**
Dibangun pada periode 2007-2017 dengan anggaran Rp4,4 triliun, Bendungan Jatigede memiliki berbagai fungsi strategis:
1. **Irigasi**: Menyuplai air untuk Daerah Irigasi (DI) Rentang yang mencakup 87.840 hektare lahan pertanian di Majalengka, Cirebon, dan Indramayu, meningkatkan produksi padi hingga 2,5 kali lipat.
2. **Penyediaan Air Baku**: Menyediakan 3.500 liter/detik untuk memenuhi kebutuhan air di Sumedang, Indramayu, Cirebon, Kota Cirebon, dan Majalengka.
3. **Pengurangan Risiko Banjir**: Mengurangi potensi banjir hingga 81,4 persen.
4. **Energi**: Mendukung PLTA Jatigede dengan kapasitas 2 x 55 megawatt (MW).
Sebagai sarana irigasi, dampak Bendungan Jatigede terlihat nyata melalui peningkatan produksi padi di wilayah sekitar:
– Kabupaten Majalengka dari 3,6 ribu ton menjadi 11,6 ribu ton.
– Kabupaten Cirebon dari 121 ribu ton menjadi 266 ribu ton.
– Kabupaten Indramayu dari 450 ribu ton menjadi 1,2 juta ton.
Selain itu, bendungan ini juga mulai dimanfaatkan untuk tujuan pariwisata, menambah potensi ekonominya.
**Ketahanan Energi melalui PLTA dan PLTS Terapung**
Dari sisi energi, Bendungan Jatigede mendukung PLTA dengan kapasitas 110 MW yang memanfaatkan energi kinetik aliran air. Pemerintah juga merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung berkapasitas 100 MW yang akan terhubung ke Gardu Induk Jatigede.
“Keberadaan PLTA dan rencana PLTS Terapung di Jatigede adalah langkah konkret dalam mendukung transisi energi dan menciptakan ketahanan energi nasional,” tambah Dody.
**Komitmen Berkelanjutan untuk Masa Depan**
Bendungan Jatigede menjadi bukti nyata upaya pemerintah dalam menciptakan infrastruktur yang berkelanjutan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Kolaborasi erat antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci utama keberhasilan ini.