(Photo: Infopublik)

Bendungan Meninting di NTB Ditargetkan Selesai Agustus 2024

(Beritadaerah-Jakarta) Pembangunan Bendungan Meninting yang berada di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mencapai 81 persen dan ditargetkan rampung pada bulan Agustus 2024.

Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang didampingi oleh Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja saat meninjau langsung pembangunan Bendungan Meninting pada Rabu (1/5/2024).

Progres fisiknya bagus, sudah 81 persen. Rip rap juga rapi, baik di bagian depan maupun belakang. Mudah-mudahan Agustus 2024 bisa selesai, demikian disampaikan Menteri PUPR Basuki dalam siaran pers yang diterima InfoPublik pada Kamis (2/5/2024).

Basuki berpesan untuk memperbanyak vegetasi di area green belt supaya lebih hijau dan rindang. Hal ini sekaligus sebagai tanggung jawab dalam menjaga kualitas lingkungan. Mohon ditambah tanaman di area green belt, misalnya pohon aren. Jangan lupa, arennya dipelihara dan dibersihkan dari tanaman-tanaman liar yang mengganggu.

Bendungan Meninting itu memiliki kapasitas 12,2 juta meter kubik (m3) dengan luas genangan 53,6 hektare (ha) dan masih dalam proses konstruksi.

Sejalan dengan pernyataan Menteri PUPR Basuki, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Tampang menerangkan bahwa Bendungan Meninting ini memiliki kapasitas 12,2 juta meter kubik (m3) dengan luas genangan 53,6 hektare (ha) dan masih dalam proses konstruksi.

Pembangunan Bendungan ini sudah dimulai pada tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp1,4 triliun dengan target selesai pada Agustus 2024 dan segera beroperasi.

Bendungan Meninting ini memiliki daya tampung maksimal hingga 12,2 juta m3. Saat ini sedang kami upayakan untuk impounding pada Juli 2024. Sehingga, dapat segera bermanfaat bagi masyarakat, demikian disampaikan Tampang.

Bendungan Meninting sendiri bermanfaat sebagai suplai air irigasi pertanian seluas 1.559 ha dan memberikan manfaat air baku dengan kapasitas 150 liter per detik, serta potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro sebesar 0,8 miliwatt (MW).

Tampang menyampaikan bahwa Bendungan ini mampu mereduksi banjir sebesar 28 persen di wilayah Lombok Barat dan memiliki potensi besar di sektor pariwisata dan perikanan tangkap. Di samping itu, Bendungan Meninting juga dapat mereduksi banjir di wilayah Lombok Barat sebesar 28 persen atau dengan kapasitas 80 m3 per detik. Bendungan ini juga memiliki potensi pariwisata dan perikanan tangkap.

Pejabat Penentu Komitmen (PPK) Bendungan Meninting Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara (NT) 1 Lalu M. Asgar menambahkan bahwa ketersediaan air di wilayah Bendungan Meninting yang cukup akan mendukung suplesi air ke daerah lain. Suplesi yang utama yaitu ke bagian Lombok Tengah dan Selatan yang memiliki potensi lahan untuk areal pertanian lebih besar, namun ketersediaan airnya sangat kurang.

Sehingga, nanti setelah sistem Bendungan Meninting selesai akan terkoneksi dengan sistem High Level Design (HLD) dan saluran suplesi yang akan menghubungkan 12 Daerah Aliran Sungai (DAS) dan mengairi sekitar 70.000 ha lahan di Lombok Tengah dan Selatan, demikian penjelasan Asgar.

PPK BWS itu pun mengharapkan dengan kondisi cuaca yang cenderung cerah ini, pengerjaan bendungan akan semakin maksimal sehingga dapat selesai sesuai target awal.