(Beritadaerah-Batang) Saat meninjau Jembatan Suromadu, Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/2), Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki menyampaikan sebanyak tiga jembatan siap dimanfaatkan sebagai akses penghubung antar wilayah bagi masyarakat di Kabupaten Batang. Ketiganya adalah Jembatan Surodadi-Madugowongjati (Suromadu), Jembatan KKO Harun Desa Klidang Wetan, dan Jembatan Mlagen Blado.
Lani juga menambahkan selain ketiga jembatan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang telah menyelesaikan pembangunan 17 jembatan lainnya, dalam rentang waktu 2022-2024.
“Tiga di antaranya yang terbesar saat ini diresmikan secara bersamaan, karena ketiganya adalah jembatan vital yang dibutuhkan warga beraktivitas,” kata Lani.
Lani menerangkan, Jembatan Suromadu memiliki bentang 59,94 meter dan lebar 5,5 meter. Pembangunannya menelan biaya sebesar Rp10,55 miliar. Jembatan KKO Harun Desa Klidang Wetan Kecamatan Batang, yang memiliki bentang 40 meter dan lebar 5 meter, dibangun dengan anggaran Rp4,5 miliar.
“Serta Jembatan Mlagen Blado dengan bentang 28,40 meter dan lebar 5,5 meter, dengan nilai kontrak Rp2,9 miliar. Jadi total seluruhnya Rp17 miliar,” bebernya.
Sementara itu. Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan DPU-PR Batang, Endro Suryono mengakui, meskipun 20 jembatan telah selesai dibangun, tetapi masih ada beberapa infrastruktur yang harus dikerjakan.
“Masih ada sembilan jembatan yang harus segera diperbaiki, dua di antaranya segera dikerjakan tahun 2025, (yakni) Jembatan Lawangaji dan Pandansari,” tandasnya.
Seddangkan pembangunan jembatan darurat Kali Belo telah mencapai 55 persen dari target. Endro menyebutkan konstruksi jembatan darurat masih dapat bertahan selama dua tahun, dengan catatan hanya untuk sementara waktu.
Endro menambahkan fondasinya masih kuat, karena sudah dicek daya tahannya. Secepatnya pekan ini, dua hari ke depan sudah bisa dilalui oleh kendaraan dengan tonase kurang dari 4 ton.