(Beritadaerah-Jakarta) Kebakaran yang terjadi di Kawasan Gempol, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (21/1), telah menghanguskan 543 rumah. Musibah ini telah memaksa ribuan warga kehilangan tempat tinggal di tengah ancaman cuaca buruk musim hujan. Untuk itu dalam upaya mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam memastikan kesejahteraan rakyat di tengah situasi darurat, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming turun langsung meninjau lokasi pengungsian korban kebakaran besar di kawasan Gempol.
Dalam kunjungannya, Wapres menegaskan bahwa upaya pemerintah untuk melindungi rakyat tidak hanya berhenti pada penanganan bencana, tetapi juga memastikan pemenuhan kebutuhan dasar para korban, seperti tempat pengungsian yang layak. Hal ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo untuk memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat terdampak bencana di seluruh Indonesia.
Wapres juga meminta pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera memastikan ketersediaan fasilitas pengungsian, termasuk tenda yang kokoh, sanitasi yang memadai, dan pasokan logistik. Sebab di tengah musim hujan seperti saat ini, risiko timbulnya penyakit semakin meningkat.
Selain berdialog dengan para korban untuk mendengar langsung kebutuhan mereka, Wapres juga menyerahkan sejumlah bantuan siap pakai mencakup selimut, popok, alat kebersihan, air mineral, makanan siap saji, sembako, dan mainan anak.
Wapres Gibran memastikan bahwa penanganan bencana ini menjadi prioritas pemerintah. Ia pun meminta koordinasi antarinstansi terkait, relawan, dan organisasi kemanusiaan terus diperkuat untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran.
Kebakaran ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana, terutama di kawasan padat penduduk. Wapres Gibran menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau kondisi warga terdampak dan memastikan semua kebutuhan mereka terpenuhi.
Beberapa waktu lalu, Wapres Gibran juga meninjau kebakaran yang melanda wilayah Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, pada 10 Desember 2024. Kebakaran ini menghanguskan 197 bangunan dan berdampak pada 1.520 jiwa dari 594 kepala keluarga.