Apkasi
HUT Ke-23 Apkasi, Mendagri Tito: Bangkitkan Sektor Swasta dan UMKM (Foto: Apkasi)

HUT Ke-23 Apkasi, Mendagri Tito: Bangkitkan Sektor Swasta dan UMKM

(Beritadaerah – Nasional) Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan wejangan penting ke para bupati khususnya membangkitkan sektor swasta dan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) guna mewujudkan daerah yang mandiri secara fiskal. Arahan ini disampaikan dalam perayaan syukuran hari ulang tahun ke-23 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang berlangsung di Kebumen, Kamis (22/06/2023).

Mendagri Tito menyinggung soal Pilkada Serentak 2024. Ia mengingatkan bahwa spirit dari pilkada serentak ini adalah adanya semangat keserentakan agar memudahkan sinkronisasi antar pusat dan daerah.

“Di tengah jalannya pemerintahan ini ada kepala daerah yang baru masuk, sehingga ini tidak seragam masa bhaktinya. Di sinilah nantinya spirit pilkada serentak ini akan memudahkan sinkronisasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dengan di Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang mencakup sebanyak 552 daerah di seluruh tanah air,” katanya.

Tito mengakui menjelang pilkada serentak tahun depan, memunculkan konsekuensi adanya Penjabat atau Pj untuk mengisi kekosongan para kepala daerah yang habis masa bhaktinya. “Hikmahnya, kita sudah memulai sistem otonomi daerah sejak 1999 yang ditandai dengan terpilihnya kepala daerah hasil pemilihan langsung dengan dampak positif dan negatif.

Saat ini ada Pj yang merupakan birokrat yang ditunjuk dan notabene tidak ada beban politik seperti kepala daerah hasil pilkada. Inilah real test yang akan menentukan sistem politik otonomi daerah kita ke depannya seperti apa, mana yang lebih efektif dan efisien serta membawa perubahan besar,” ujarnya.

Tito juga mengingatkan esensi otonomi daerah bukan hanya pemekaran wilayah namun bagaimana daerah bisa melaksanakan wewenang yang didelegasikan dari pusat. “Serta ujungnya adalah daerah bisa mandiri secara fiskal. Kemandirian fiskal yang ideal ini bisa ditandai dengan kemampuan pendapatan asli daerah di atas transfer dana dari pusat. Jika sudah di tahap ini, maka daerah bisa membuat program apapun. Sebaliknya jika kemandirian fiskal rendah, maka sulit bagi daerah untuk bisa melompat, karena uangnya akan habis untuk belanja pegawai,” katanya.

Kemandirian fiskal ini, menjadi tantangan bagi para kepala daerah. Kuncinya adalah bagaimana menerapkan startegi meningkatkan pendapatan asli daerah dan menghemat anggaran dengan prinsip efektif-efisien serta tepat sasaran. Khusus strategi meningkatkan PAD ini, Tito menggarisbawahi agar para kepala daerah bisa menghidupkan sektor swasta dan UMKM. Ia berujar, “Daerah-daerah yang tidak bisa menghidupkan sektor swasta dan UMKM, dia tidak akan pernah bisa mendapatkan PAD tinggi. Berikan insentif kepada para investor yang akan masuk dan permudah ijin usahanya. Tinggalkan mindset lama yang bilang kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah.”

Tito juga mengajak kepala daerah untuk bisa mengendalikan situasi politik keamanan menjelang tahun 2024 agar tetap kondusif.

Sementara itu Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan, mewakili teman-teman Bupati memberikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada Mendagri Tito Karnavian, yang telah hadir memenuhi undangan dan selalu mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Apkasi.

Sutan Riska melaporkan bahwa pada 20-22 Juli 2023 bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Kabupaten Tangerang, Apkasi akan menyelenggarakan Pemeran Perdagangan, Pariwisata dan Investasi bertajuk Apkasi Otonomi Expo Tahun 2023. Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya Rapat Kerja Nasional ke-15 Apkasi pada tanggal 20 Juli 2023.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan sambutan selaku Dewan Penasehat Apkasi Tingkat Provinsi mengajak para kepala daerah yang tergabung di Apkasi untuk senantiasai berpikir kreatif menyikapi situasi dan kondisi. “Kita semua di daerah tentu merasakan yang namanya refokusing anggaran, namun sebagai kepala daerah kita tidak boleh mengeluh tanpa solusi. Di sinilah tantangannya agar kita bisa berinovasi dengan keterbatasan anggaran. Melalui Apkasi inilah, kita bisa menghidupkan sharing session, saling sinergi dan kolaborasi antar satu daerah dengan daerah lainnya,” katanya.