BKPM Siap Mendukung Investasi di Lhokseumawe, Aceh

(Beritadaerah – Lhokseumawe) Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan dari Kementerian Investasi/BKPM Noor Fuad Fitrianto, ST menerima kunjungan silaturahmi dan audiensi Pj. Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, MSi., MA.Cd bersama rombongan, di Ruang Kerja Deputi Bidang Perencanaan LT.8, Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (27/9).

Sementara itu, hadir dalam audiensi dan silaturahmi Pj Walikota Lhokseumawe yakni Kadis DPMPTSP & Naker Amiruddin, SH., MH, Kadis Perindakop dan UKM Mohammad Rizal,S,Sos.,M.Si, Kadis Kelautan,Pertanian dan Pangan Bukhari, S.Sos.,M.Si, Kadis Pekerjaan Umum Safaruddin, ST, MT, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Zakaria, Kabid Informatika Diskominfo Armansyah Putra,S.Kom., M.Si, Kabid Ekonomi Bappeda Nunung Mariani, dan Darius,S.Sn Kasubbag Komunikasi Pimpinan Setdako Lhokseumawe.

Dari pertemuan ini Noor Fuad menyampaikan, pihaknya dari Kementerian Investasi siap membantu terkait dengan investasi yang ada di Lhokseumawe.

“Pada prinsipnya kita setuju dan cara pandang Walikota Lhokseumawe sama dengan pimpinan, baik Menteri dan Deputi bahwa investasi ini menjadi motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi,” ucap Noor yang dikutip laman Infopublik.

Seementara itu Pj.Walikota Lhokseumawe Dr. Imran juga menyebutkan, dirinya sangat konsen terkait masalah investasi di Kota Lhokseumawe, Aceh. Hal itu dilatarbelakangi dengan sejarah bahwa Lhokseumawe di era 90-an terkenal sebagai daerah industri dengan adanya PT. Arun LNG, Pabrik Pupuk Asean, Pabrik Kraft Aceh, Pabrik Petro Kimia Humpus Aromatik dan Pabrik Pupuk Iskandar Muda.

Dijelaskan oleh Dr. Imran bahwa Kota Lhokseumawe itu sudah dirancang sebagai daerah industri dan daerah tempat menanam modal. Sampai saat ini aset untuk investasi masih begitu banyak di Lhokseumawe seperti peninggalan aset PT.Asean Aceh Fertilizer, Eks Kilang Gas Arun yang masih dimanfaatkan oleh Perta Arun Gas (PAG) dan Pabrik Kertas Kraft Aceh yang sudah tutup.

Ia mengatakan, dengan pemanfaatan kembali kilang gas Arun dan penetapan Lhokseumawe sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh Pemerintah sesunguhnya peluang investasi di Kota Lhokseumawe masih tetap ada. Yang menjadi problemnya adalah sampai saat ini investasi-investasi besar yang didukung oleh keberadaan Gas Arun itu belum masuk,” katanya.

Selain itu, lanjut Imran, Pemerintah saat ini sedang melaksanakan eksplorasi di blok Andaman dan rencananya untuk menghemat biaya akan dialirkan ke Arun. Tentunya, peluang investasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di Arun akan semakin banyak, dan umpan balik dari keberadaan Arun dapat mendukung keberadaan industri lainnya.