Alumni program bangkit
InfoPublik.com

Kemendikbudristek Dorong Alumni Program Bangkit Berdampak Nyata Bagi Bangsa

(Beritadaerah – Jakarta)  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerjasama  dengan Grow with Google sudah   berhasil meluluskan 2.517 mahasiswa dari 226 kampus se-Indonesia.

Para mahasiswa peserta program Bangkit sudah   mengikuti 900 jam pelatihan berbasis industri di bidang teknologi, keterampilan nonteknis (softskills), serta    penguasaan bahasa asing.

Saat acara Wisuda Google Bangkit, di Jakarta, Selasa (6/9/2022) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan, kementeriannya telah menggores  sejarah penting dalam perjalanan gerakan Merdeka Belajar, di mana lebih dari 3.000 mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia menjadi pelajar yang merdeka melalui program Kampus Merdeka.

“Saya ucapkan selamat atas keberhasilan adik-adik semua menjadi alumni program Bangkit dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Semoga semua pembelajaran yang telah diperoleh akan membawa adik-adik melompat ke masa depan,” kata Nadiem, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Sebelumnya, Nadiem juga telah memberikan penghargaan  kepada para peserta program Bangkit karena telah berkomitmen menyelesaikan program meski tidak mudah. Sebanyak 900 jam waktu yang dihabiskan mahasiswa untuk turut dalam kelas  pelatihan berbasis industri di bidang teknologi, pengembangan soft skills dan kemampuan bahasa, menurutnya tidak akan pernah  sia-sia.

“Semuanya, saya yakin, akan sangat membantu adik-adik menjadi sosok yang tangguh, baik saat ini sebagai pelajar, atau di masa depan sebagai penerus mimpi dan harapan bangsa,” ungkapnya.

Program  Bangkit 2022 diminati oleh 63.000 mahasiswa dan mahasiswi dari 32 provinsi di Indonesia. Artinya ada kenaikan sebanyal 60 persen dari tahun lalu.   Kemudian, lewat seleksi kemampuan dan berkas administratif, sebanyak 3.100 mahasiswa dan mahasiswi terbaik diterima sebagai peserta.

Sebagai catatan, sebanyak 67 persen partisipan Bangkit tahun ini berasal dari kota kecil dan menengah. Hasil studi mereka tercermin dari 18.000 spesialisasi/micro-credentials di bidang Machine Learning, Mobile Development, atau Cloud Computing yang telah para peserta raih secara keseluruhan, ungkap Nadiem.

Tahun ini, lanjut Nadiem, Kemendikbudristek menghadirkan Praktisi Mengajar dan Wirausaha Merdeka sebagai program baru MBKM dengan tujuan yang masih sama, yaitu memerdekakan mahasiswa dari batasan-batasan program studi, keilmuan, atau peminatan.

“Sebab di masa depan, generasi muda semakin dituntut untuk menjadi lulusan perguruan tinggi dengan pengetahuan dan kemampuan multidisiplin agar dapat menghadapi ombak yang lebih besar dan angin yang lebih hebat.  Mendikbudristek berpesan juga   agar mahasiswa dapat mengembangkan potensi diri.  Lulusan perguruan tinggi juga harus memberikan manfaat kepada sesama, kepada bangsa dan negara.

Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik di Google Indonesia, Putri Alam mengaku bangga dengan antusiasme dan dukungan dari universitas di seluruh Indonesia yang terlihat    dari jumlah pendaftar tahun ini.

“Selama tiga tahun program ini telah menarik hampir 100.000 pendaftar, melatih kompetensi IT pada lebih dari 6.400 peserta, dan mengentaskan lebih dari 5.000 lulusan, di antaranya, 27 persen adalah perempuan,” ucapnya.

“Tantangan yang kita hadapi, seperti society 4.0 yang tidak bisa dihindari dari digitalisasi di mana internet yang sangat mendukung dalam pekerjaan kita dan IT mendapatkan peluang baru bagi adik-adik di era sekarang. IT saat ini merupakan peluang untuk mendapatkan peluang baru, pekerjaan baru,” ungkapnya.

Untuk itu, program Bangkit, kata Sri Gunani, membuka alternatif yang menarik dan menantang untuk diikuti mahasiswa Kampus Merdeka.

Bangkit tidak hanya mengajarkan hard skills, tetapi juga mengajarkan soft skills, dan terbukti membuat mahasiswa yang mengikutinya mendapatkan pengalaman yang berkesan dan bermanfaat bagi kehidupan di masa depan.

Salah satu mahasiswa peserta Bangkit, Nauval Muhammad Firdaus yang merupakan lulusan terbaik Bangkit mengungkapkan berbagai keterampilan yang dia peroleh setelah mengikuti program, “Kita mendapatkan selain hard skills, juga soft skills, time management, hingga pelatihan berbahasa Inggris. Semuanya tercakup, luar biasa,” ujarnya gembira.

Selain soft skills, peserta program juga ditantang untuk bekerja dalam kelompok.  Jadi, mereka  saling mengenal satu sama lain agar dapat  menargetkan tujuan yang sama dan bisa mencapai tujuan secara bersama-sama.

Sri Gunani Partiwi berharap para lulusan Bangkit ibarat jika ingin bertempur, satu senjata lagi dan kalian mendapatkan satu kekuatan.

Sejalan dengan itu, Putri Alam menyampaikan, bahwa para lulusan Bangkit yang sudah dinyatakan berhasil hanya sebagai langkah awal untuk menata masa depan yang sudah cerah dan akan lebih cerah oleh adik-adik yang telah menyelesaikan program Bangkit.