(Beritadaerah – Bandung) Sepanjang tahun 2021, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat berhasil merealisasikan penjualan listrik sebesar 53,3 TWh. Angka penjualan ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 3,78 TWh. Pada 2020 lalu, penjualan listrik menyentuh angka 49,5 TWh. Hal tersebut disampaikan oleh Manager Komunikasi PLN UID Jabar Iwan Ridwan di Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/2).
Dijelaskan oleh Iwan, jika berdasarkan kelompok jenis pelanggan, kontribusi kenaikan penjualan listrik pelanggan rumah tangga dibanding tahun sebelumnya yaitu, sebesar 1,19% atau setara 245 GWh. Sedangkan untuk pelanggan industri terjadi kenaikan penjualan listrik terbesar dibanding golongan tarif lainnya yaitu sebesar 12,37% setara 2.649 GWH, sedangkan untuk bisnis 6,91% setara 382 GWh dan pelanggan lainnya sebesar 7,02% setara 156 GWh.
Peningkatan penjualan listrik tersebut sejalan dengan penambahan jumlah pelanggan. PLN UID Jabar mencatat pada tahun 2021 jumlah pelanggannya mencapai 15.765.747 pelanggan.
“Jumlah tersebut meningkat 3,94% dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 15.167.973 pelanggan,” kata Iwan yang dikutip laman Jabarprov, Jumat (4/2).
Adapun besarnya penambahan jumlah pelanggan di tiap kategori yaitu pelanggan rumah tangga 3,59%, bisnis 10,41%, industri 3,90 persen dan pelanggan lainya 6,14%.
Pada tahun 2021, daya sambung listrik PLN di Jabar juga mengalami peningkatan. Besarnya menjadi 28.622 MVA atau bertambah 1.426 MVA. Jumlah penambahan daya sambung per kelompok pelanggan yaitu 735 MVA di pelanggan rumah tangga, 252 MVA di pelanggan industri, 332 MVA di pelanggan bisnis dan 107 MVA di pelanggan lainnya.
Untuk pertumbuhan konsumsi listrik secara nasional, menurut per segmen pelanggan PLN. Terdapat tiga segmen yang mengalami kenaikan pertumbuhan konsumsi listrik yang cukup baik pada periode sampai dengan Oktober 2021 dibandingkan tahun 2020.
Pertama, segmen industri terus mengalami pertumbuhan sejak mulai April 2021 dan mencatatkan tertinggi secara kumulatif sepanjang tahun ini pada Oktober sebesar 11% YoY dan 13,79% secara bulanan (month to month/mtm).
Segmen kedua yakni sosial juga mengalami pertumbuhan sejak Mei 2021 pada Oktober mencapai 5,68% YoY dan 15,11% mtm. Pertumbuhan konsumsi listrik sektor ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas kegiatan sosial seperti sekolah yang mulai dilaksanakan secara offline, juga tempat ibadah.
Ketiga, segmen bisnis. Segmen ini mulai tumbuh kembali pada Juni 2021 dengan angka pertumbuhan kumulatif pada Oktober 2021 menjadi yang tertinggi sepanjang 2021, yaitu sebesar 2,23% YoY dan 8.15% mtm. Pertumbuhan konsumsi listrik tertinggi adalah pada sektor kondominium dan hotel.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu