(Beritadaerah – Ekonomi Bisnis) Tol Laut adalah salah satu program pemerintah yang bertujuan menekan disparitas harga dan memperbaiki kondisi perekonomian di daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan).
“Melalui program ini, kami ingin ada pemerataan ekonomi dan semoga Tol Laut mampu membantu Saudara kita yang di wilayah 3TP dan wilayah timur mampu menguasai perdagangan Asia Pasifik,” kata Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Djoko Hartoyo di sela-sela kunjungan monitoring dan evaluasi Tol Laut Tahuna yang terletak di Sangihe, Selasa (1/2/2022).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe pernah menerima penghargaan dari Kementerian Perdagangan melalui ajang Gerai Maritim Award 2021 terkait dengan penurunan disparitas harga tertinggi khusus bahan pokok dengan peringkat ke-II secara nasional.
Sangihe juga dinilai sebagai operator terbaik dan muatan kontainer terbanyak se-Indonesia oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan pemenang muatan balik terbanyak dari Kementerian Perhubungan dalam Rapat Koordinasi Tol Laut.
Djoko berharap agar pada masa mendatang, masyarakat yang saat ini sudah menikmati program Tol Laut mampu memahami teknis sistem yang ada dan dapat mengaplikasikannya dengan maupun tanpa program tersebut.
“Dengan adanya Tol Laut, kami semakin menyadari bahwa aksesibilitas itu penting. Kini kami punya Tol Laut, penerbangan 3 kali per minggu, dan operasionalisasi kapal ferry membuat perekonomian di Sangihe ini mulai bergerak,” tutur Bupati Jabes. Hal ini dibuktikan dengan investasi yang mulai berdatangan ke Sangihe.
Dari total 106 pelabuhan singgah trayek Tol Laut di Indonesia, selain di Morotai juga ada Pelabuhan Tahuna yang memiliki jumlah muatan datang dan muatan balik yang terus meningkat dan diharapkan akan seimbang.
Pelabuhan Tahuna biasanya menerima 94-120 buah kontainer berisi bahan pokok dan mengirim muatan balik sebanyak 60-70 buah kontainer yang didominasi oleh hasil bumi, seperti kopra, kayu kelapa, arang tempurung, pala, cengkih, dan juga ikan. Kapal Tol Laut yang digunakan di Sangihe adalah 3 buah kapal Sabuk Nusantara dan satu kapal Lognus 6, namun akan segera digantikan dengan Lognus 4.
Sangihe juga memiliki potensi pariwisata, terlebih di sini banyak pantai yang exotic, terumbu karang yang masih bagus serta obyek kapal tenggelam yang bisa dikembangkan menjadi spot diving.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani
Foto: Infopublik