(Beritadaerah – Ekonomi Bisnis) Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan yang diluncurkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT), diproyeksi akan mendatangkan keuntungan minimal Rp300 juta per tahun.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menjelaskan keuntungan tersebut didapat dari adanya perpaduan berbagai jenis usaha, mulai dari peternakan sapi, kambing, ayam, ikan air tawar, tanaman hortikultura, hingga pengolahan pupuk organik.
“Saya yakin dan saya optimis bahwa program ini akan berjalan dan salah satu contoh yang paling bagus ini bisa berasal dari Kabupaten Bandung,” ujar Mended PDTT dalam keterangannya di laman resmi kemendesa.go.id, dalam kunjungan Waluya Balarea, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Senin (24/1/2022).
Pada peternakan ayam, dengan jumlah ayam sekitar 436 ekor akan mendapatkan keuntungan Rp7 juta perbulan jika sudah produktif. Sedangkan untuk peternakan sapi, dengan modal Rp160 juta untuk membeli 10 ekor anakan sapi diperkirakan akan menghasilkan sekitar Rp250 juta saat musim kurban dan akan bertambah dengan menjual pupuk organik, bio urine, sayur mayur dan lainya.
Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan dimaksudkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan nasional, khususnya pangan hewani. Program tersebut telah dimulai sejak 2021 dengan sasaran Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUM Desa Bersama) yang melibatkan 5-10 desa yang berdekatan.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani
Foto: Humas Kemendes PDTT