PT Angkasa Pura I menerima penyerahan sertifikat sistem manajemen energi ISO 500012 018 untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dari TUV SUD Indonesia.(Foto: AP I)

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Terima Sertifikat Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018

(Beritadaerah – Infrastruktur) Atas kontribusinya yang bagus terhadap lingkungan hidup, PT Angkasa Pura/AP I menerima penyerahan sertifikat sistem manajemen energi ISO 50001:2018 untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dari TUV SUD Indonesia.

Pemberian sertifikat ini merupakan tindak lanjut dari penerapan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, sebagai wujud komitmen AP I dalam berkontribusi positif terhadap lingkungan hidup, dalam melakukan operasi bisnisnya.

Penyerahan sertifikasi ISO 50001:2018 dilakukan oleh Boyke Lakaseru, National Project Manager Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3) UNDP kepada Direktur Utama AP I Faik Fahmi di Jakarta, Selasa, 11 Januari 2022.

Penerapan Sistem Manajemen Energi ISO50001:2018 oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah dimulai sejak Februari 2021.

“AP I berkomitmen untuk dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan hidup, di mana hal ini juga menjadi salah satu misi perusahaan. Konservasi energi melalui penerapan sistem manajemen energi dan pemanfaatan energi terbarukan di bandara merupakan wujud dari implementasi misi perusahaan,” ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi.

Kondisi saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara pionir di AP I yang telah menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 dan diharapkan bandara kelolaan lainnya juga dapat menerapkannya.

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dipilih menjadi bandara AP I pertama yang menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 karena bandara ini merupakan salah satu bandara dengan aktivitas tersibuk. Meningkatnya operasional bandara berdampak pada peningkatan konsumsi energi, baik penggunaan energi listrik maupun energi bahan bakar minyak (BBM).

Dengan menerapkan sistem manajemen energi ini, bandara dapat melakukan penghematan atau efisiensi energi yang dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Penerapan manajemen energi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali hingga Mei 2021 lalu sukses menghasilkan penghematan energi sebesar 4.504.145 Kwh atau setara Rp5,35 Miliar. Selain manfaat penghematan energi, manajemen energi di Bandara Bali juga berpotensi untuk menurunkan emisi gas karbon dikosida sebesar 3.558 ton CO2/Mwh.

Manajemen AP I juga telah menerbitkan instruksi tentang langkah-langkah penurunan gas emisi rumah kaca di bandara-bandara yang dikelola perusahaan. Pemanfaatan energi baru terbarukan melalui penggunaan pembangkit listrik tenaga surya, penggunaan lampu penerangan jalan solar cell, penggunaan lampu LED, dan penggunaan peralatan hemat energi lainnya yang mendukung kegiatan operasional bandara.

Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani
Foto: AP I