(Beritadaerah – Nasional) Salah satu bukti dukungan Pemerintah terhadap masyarakat dalam menghadapi tantangan demi tantangan di masa pandemi Covid-19 adalah masih diberikannya Program Kartu Prakerja dari tahun 2021 terus berlanjut hingga saat ini.
Melalui program tersebut bukan hanya memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, tetapi Pemerintah juga memberikan insentif untuk menunjang manfaat skill yang telah didapatkan oleh para penerima.
Program Kartu Prakerja pada tahun 2021 telah membekali 5.931.574 penerima yang berasal dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Di penghujung tahun 2021, maka pada hari Rabu (15/12/2021) Program Kartu Prakerja tahun 2021 resmi ditutup.
Ekosistem Kartu Prakerja dibangun melalui kemitraan berbagai pihak, yang terdiri dari 7 platform digital, 181 lembaga pelatihan yang menyediakan 663 pelatihan, 5 mitra pembayaran, 8 institusi pendidikan, 4 job platform yang saling terkoneksi, serta 8 Kementerian dan Lembaga dan 17 Pemerintah Daerah yang mendukung penyediaan data.
Walaupun Program Kartu Prakerja tahun 2021 telah resmi ditutup, Program ini akan kembali dibuka di tahun 2022. Hal ini dilakukan Pemerintah berdasar pada berbagai pertimbangan, yakni antusiasme masyarakat dan akibat positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat terbukti melalui hasil berbagai survei lembaga independen.
Selain itu, Bank Dunia beberapa waktu yang lalu juga memberikan pengakuan bahwa Program Kartu Prakerja dapat dijadikan sebagai program perlindungan sosial yang ideal. Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Program juga mengakui program ini telah memberikan pelatihan dan insentif kepada 11,4 juta orang selama 20 bulan , dan sebagai best practice untuk dijadikan contoh bagi program-program lainnya.
Survei dari Angkatan Kerja Nasional Agustus 2021 yang dikeluarkan oleh BPS juga menyatakan angkatan kerja yang memiliki Kartu Prakerja mengalami peningkatan dan 87,2% penerima yang menyelesaikan pelatihan menyatakan bahwa pelatihan meningkatkan keterampilan kerja mereka.
Selanjutnya, Penerima Kartu Prakerja yang tidak bekerja berjumlah 27% di Januari 2021, sekarang sudah bekerja atau mempunyai wirausaha. Pemerintah juga memberikan kemudahan akses permodalan usaha melalui program KUR, untuk mendukung mereka yang menjalankan usaha atau berwirausaha.
Menko Airlangga menyatakan bahwa Program Kartu Prakerja sekarang menjadi satu-satunya layanan publik secara digital serta menjadi terobosan kebijakan ekonomi yang berakibat positif, terutama di bidang ketenagakerjaan dan kewirausahaan.
Manfaat positif lainnya, Program Kartu Prakerja meningkatkan inklusi keuangan dimana 28% penerima Program Kartu Prakerja yang belum memiliki rekening bank atau e-wallet sebelumnya, sekarang mereka sudah memiliki rekening bank atau e-wallet.
Pada tahun 2022 , Anggaran Program Kartu Prakerja adalah sebesar 11 triliun rupiah. Pada semester 1 program ini masih akan menjalankan skema semi bansos dan di Semester 2 akan dijalankan secara hybrid. Program ini juga berhubungan dengan inklusi keuangan yang dapat dijadikan sebagai contoh dalam Presidensi G20 Indonesia karena program ini dapat direplikasi oleh negara berkembang lainnya.
Menko juga memberikan penghargaan, apresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam perbaikan tata kelola Program Kartu Prakerja. Juga diapresiasi atas dukungan media cetak ataupun elektronik dengan demikian kini Program Kartu Prakerja menjadi program yang paling dicari di search engine Indonesia.
Leave a Reply